Malang (Antara Jatim) - Bank Mandiri menyasar Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan sebagai proyek percontohan untuk mewujudkan Program Kegiatan Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) dan Lembaga Keuangan Digital (LKD) 2016.
"Untuk provinsinya masih tetap Jatim dan Sulsel, namun ekspansi wilayah (kota/kabupatennya) akan lebih luas lagi. Jumlah kota/kabupaten yang bakal menjadi percontohan tahun depan juga masih tergantung dari potensi yang memenuhi sejumlah kriteria," kata Agent Banking Deparment Micro Banking Group Bank Mandiri Sumedi di Malang, Jawa Timur, Jumat.
Ia mengatakan pilot project di dua provinsi itu telah melahirkan sedikitnya 1.150 lebih agen Laku Pandai. Mereka Mereka adalah agen individual keuangan melalui Laku Pandai yang melayani tabungan dan E-Cash.
Sejak diluncurkan setahun silam, Laku Pandai melalui program E-Cash telah menggaet sekitar satu juta nasabah dan 50 tabungan. Program E-Cash lebih banyak dilirik masyarakat karena membantu transaksi keuangan mereka, terutama warga yang selama ini belum melek perbankan. Batas maksimal penempatan uang dalam E-Cash hanya Rp5 juta.
Menurut Sumedi, kalau mereka ingin bertransaksi lebih besar lagi, seperti untuk beli sapi atau lainnya yang nilainya lebih dari Rp5 juta, mau tidak mau nasabah harus membuka rekening artinya akan memiliki tabungan.
Khusus di Malang Raya, Bank Mandiri telah memiliki 43 orang agen Laku Pandai. Mereka tersebar di sejumlah daerah seperti di Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang. Ke depan, pihaknya akan terus menggenjot dan mengembangkan program Laku Pandai meskipun masih tetap di dua provinsi percontohan.
"Daerahnya saja yang akan kita tambah. Parameter untuk ekspansi ke daerah baru itu antara lain dinamika aktivitas ekonomi, ketersediaan insfrastruktur serta potensi bisnis di daerah setempat," ujarnya.
Laku Pandai merupakan layanan keuangan sederhana tanpa harus memakai kantor bank, yang sasarannya menyentuh kawasan terpencil dan jauh dari akses perbankan. Layanan yang diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini tetap menggandeng perbankan seperti Mandiri, BRI dan BNI.
Perbankan memakai agen Laku Pandai mereka untuk melayani transaksi keuangan dengan nasabah. Tujuan utama dari Laku Pandai dan LKD sebenarnya untuk edukasi kepada masyarakat yang minim bersentuhan dengan transaksi perbankan.
Sebelumnya Corporate Communications Head Bank Mandiri Ahmad Reza, mengemukakan Bank Mandiri hingga September 2015 telah menyalurkan kredit sekitar Rp624 miliar ke sektor perikanan. Penyaluran kredit itu merupakan bagian dari pembiayaan Bank Mandiri di sektor Kemaritiman yang mencapai Rp16,8 triliun.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Untuk provinsinya masih tetap Jatim dan Sulsel, namun ekspansi wilayah (kota/kabupatennya) akan lebih luas lagi. Jumlah kota/kabupaten yang bakal menjadi percontohan tahun depan juga masih tergantung dari potensi yang memenuhi sejumlah kriteria," kata Agent Banking Deparment Micro Banking Group Bank Mandiri Sumedi di Malang, Jawa Timur, Jumat.
Ia mengatakan pilot project di dua provinsi itu telah melahirkan sedikitnya 1.150 lebih agen Laku Pandai. Mereka Mereka adalah agen individual keuangan melalui Laku Pandai yang melayani tabungan dan E-Cash.
Sejak diluncurkan setahun silam, Laku Pandai melalui program E-Cash telah menggaet sekitar satu juta nasabah dan 50 tabungan. Program E-Cash lebih banyak dilirik masyarakat karena membantu transaksi keuangan mereka, terutama warga yang selama ini belum melek perbankan. Batas maksimal penempatan uang dalam E-Cash hanya Rp5 juta.
Menurut Sumedi, kalau mereka ingin bertransaksi lebih besar lagi, seperti untuk beli sapi atau lainnya yang nilainya lebih dari Rp5 juta, mau tidak mau nasabah harus membuka rekening artinya akan memiliki tabungan.
Khusus di Malang Raya, Bank Mandiri telah memiliki 43 orang agen Laku Pandai. Mereka tersebar di sejumlah daerah seperti di Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang. Ke depan, pihaknya akan terus menggenjot dan mengembangkan program Laku Pandai meskipun masih tetap di dua provinsi percontohan.
"Daerahnya saja yang akan kita tambah. Parameter untuk ekspansi ke daerah baru itu antara lain dinamika aktivitas ekonomi, ketersediaan insfrastruktur serta potensi bisnis di daerah setempat," ujarnya.
Laku Pandai merupakan layanan keuangan sederhana tanpa harus memakai kantor bank, yang sasarannya menyentuh kawasan terpencil dan jauh dari akses perbankan. Layanan yang diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini tetap menggandeng perbankan seperti Mandiri, BRI dan BNI.
Perbankan memakai agen Laku Pandai mereka untuk melayani transaksi keuangan dengan nasabah. Tujuan utama dari Laku Pandai dan LKD sebenarnya untuk edukasi kepada masyarakat yang minim bersentuhan dengan transaksi perbankan.
Sebelumnya Corporate Communications Head Bank Mandiri Ahmad Reza, mengemukakan Bank Mandiri hingga September 2015 telah menyalurkan kredit sekitar Rp624 miliar ke sektor perikanan. Penyaluran kredit itu merupakan bagian dari pembiayaan Bank Mandiri di sektor Kemaritiman yang mencapai Rp16,8 triliun.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015