Surabaya (Antara Jatim) - PT Pertamina (Persero) mendukung riset energi terbarukan dalam rangkaian kegiatan Gebyar Energi Pertamina, sebagai aksi hijau perusahaan dalam mewujudkan Kemandirian Energi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

"Gebyar Energi Pertamina merupakan wujud penegasan Pertamina terkait dengan berbagai aksi hijau perusahaan, salah satunya dengan pengembangan energi baru dan terbarukan dengan beberapa riset," kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, seusai konferensi pers di Surabaya, Jumat.

Ia mengatakan, pengembangan energi baru dan terbarukan merupakan bagian dari pelaksanaan program "Corporate Social Responsibility" (CSR) dan "Small Medium Enterprise Partnership Program" (SME PP) dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun Pertamina ke-58 tahun ini.

"Kali ini ada pameran kegiatan CSR, SME PP dan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) selama tiga hari penuh untuk memberikan pemahaman lebih mendalam kepada peserta mengenai CSR dan pengembangan EBT Pertamina serta akan ditampilkan penampilan aneka hiburan untuk masyarakat pengunjung selama pelaksanaan Gebyar Energi Pertamina," tuturnya.

Menurut dia, CSR Pertamina akan menggambarkan empat pilar CSR, meliputi Pertamina Berdikari yang telah sukses membina 100 desa mandiri di 22 provinsi, Pertamina Sehat yang menjangkau 77 posyandu di 10 provinsi serta lebih dari 100 ribu penerima manfaat.

Selain itu, juga ada Pertamina Hijau yang memiliki pendekatan kepada People, berupa pembinaan dan pemberdayaan masyarakat, seperti kegiatan eko-turisme, Planet.

"Untuk pengembangan energi baru dan terbarukan Gebyar Energi Pertamina akan menggambarkan peran Pertamina dalam penyediaan bahan bakar gas untuk transportasi, pengembangan energi dari biomassa dan bio gas, mini hydro, surya, dan angin, geothermal untuk listrik yang ditargetkan bisa menyuplai 1,13 GW pada 2019," paparnya.

Kemudian, lanjutnya juga akan ada pengembangan sampah kota untuk LNG, micro algae, green diesel, dan bioavtur untuk bahan bakar transportasi dengan total volume sekitar 1,28 juta KL per tahun pada 2019.

"Tentunya kami juga mendukung tentang segala macam riset energi baru terbarukan, salah satunya adalah penemuan gatsu drinks dari tenaga surya yang bisa digunakan untuk berjualan keliling," ujarnya.

Di sisi lain, Direktur Gatsu drinks, Irfan Zidny mengatakan adanya krisis energi, sehingga sebagai pengguna energi mulai memikirkan tentang adanya energi baru terbarukan dengan adanya gatsu drinks yang menggunakan panel tenaga surya.

"Gatsu drinks ini bisa digunakan dalam ekonomi kreatif karena berupa gerobak yang memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dijual seharga Rp10-15 juta dengan kapasitas 700 watt," tandasnya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015