Tulungagung (Antara Jatim) - Ribuan warga Desa Gondosuli, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur berhasil memecahkan rekor penyajian pecel lele khas Tulungagung terpanjang dan terbanyak, sehingga masuk data Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI), Kamis.
    
Antara di Tulungagung melaporkan, penetapan rekor penyajian pecel lele terpanjang itu disampaikan Manajer MURI, Sri Widayati kepada Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, setelah melakukan verifikasi jumlah lele yang disajikan dalam bentuk makanan pecel lele khas Tulungagung tersebut mulai pukul 08.00 WIB hingga 09.00 WIB.
    
"Ini salah satu rekor sajian terpanjang untuk kategori makanan pecel lele khas Tulungagung," terang Sri Widayati usai penyerahan piagam rekor MURI di panggung terbuka Desa Gondosuli, Kecamatan Gondang.
    
Berdasar hasil verifikasi faktual di lokasi kegiatan, jumlah masakan lele yang disajikan di meja bersusun sepanjang 1,3 kilometer tersebut tercatat sebanyak 10.360 ekor atau sebanyak 5.180 porsi pecel lele.
    
Setelah dilakukan penilaian dan dinyatakan lolos pemecahan rekor MURI nomor 7.180, ribuan hidangan pecel lele tersebut kemudian disantap ramai-ramai oleh ribuan warga yang dan pelajar yang telah lama mengantri.
    
Menurut Syahri Mulyo, acara makan gratis pecel lele yang digelar masyarakat Gondosuli difasilitasi langsung oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Tulungagung.
    
Tak hanya sekedar mencari sensasi dengan mencatatkan kegiatan itu dalam buku rekor MURI, menurutnya "pesta" pecel lele khas Tulungagung itu memiliki tiga misi utama.
    
Pertama sebagai wujud syukur atas keberhasilan warga Desa Gondosuli sebagai kampung minapolitan ikan lele dengan produksi mencapai 20-30 ton per hari, serta kedua untuk mempromosikan program peningkatan gizi kepada masyarakat.
    
"Ketiga yang tak kalah penting adalah untuk memasyarakatkan pecel lele khas Tulungagung yang disajikan menggunakan kuah santan pedas," ujarnya.
    
Tidak tanggung-tanggung, dalam pidato sambutannya Syahri Mulyo langsung menginstruksikan ke Bagian Umum Pemda Tulungagung agar rutin menyediakan sajian pecel lele khas daerah setempat di pendopo kabupaten.
    
"Itu supaya kuliner pecel lele Tulungagung lebih memasyarakat dan dikenali masyarakat daerah luar," ujarnya.
    
Desa Gondosuli yang terletak di sebelah barat Kota Tulungagung selama ini dikenal sebagai sentra minapolitan ikan lele.
    
Volume produksi ikan lele dari daerah ini menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Tulungagung mencapai antara 20-30 ton per hari atau menguasai 30 persen pasar Jawa Timur. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015