Ngawi (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi, Jawa Timur, menghentikan irigasi atau pengairan ribuan hektare sawah yang menggunakan air Waduk Pondok karena penyusutan air di waduk itu telah mencapai batas maksimal.
     
Kepala Seksi Operasional dan Pemeliharaan, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan dan Pertambangan Ngawi, Rachmat Fitrianto, Jumat, mengatakan, penghentian irigasi tersebut bertujuan untuk menjaga kelestarian Waduk Pondok itu sendiri.
     
"Pengairan memang dihentikan karena debit air yang tersisa di waduk sudah tidak bisa diambil lagi. Hal itu untuk menjaga kondisi bangunan waduk tetap baik," ujar Rachmat Fitrianto, kepada wartawan.
     
Menurut dia, meski dihentikan untuk pengairan, pihaknya menjamin hal tersebut tidak berdampak pada lahan pertanian yang ada di sekitar waduk. Hal itu karena saat ini sawah di sekitar waduk telah selesai dipanen.
     
Sesuai data yang ada, debit air Waduk Pondok yang berada di Kecamatan Bringin tersebut saat ini mencapai 5.365.714 meter kubik dari kapasitas normal sebesar 29 juta meter kubik. 
     
Penyusutan tersebut disebabkan karena selama musim kemarau digunakan untuk mengairi sawah seluas 3.500 hektare yang ada di sekitar waduk.
     
Selain itu, air juga menyusut karena teriknya sinar matahari selama musim kemarau tahun 2015 yang berlangsung lebih lama akibat dampak Elnino.
     
Akibat musim kemarau yang molor tersebut, jadwal pengisian air waduk oleh hujan juga mundur karena musim hujan yang terjadi mundur.
     
Seperti diketahui, Waduk Pondok dibangun oleh pemda setempat pada tahun 1995. Areal waduk seluas 33 hektare tersebut digunakan untuk mengairi 3.500 hektare lahan pertanian di lima desa sekitarnya.
     
Selain untuk pengairan dan tarnsportasi, Waduk Pondok juga digunakan untuk tempat tujuan wisata di wilayah Kabupaten Ngawi.
     
Adapun, keunggulan yang dimiliki oleh Waduk Pondok untuk tujuan wisata adalah, terdapat area pemancingan, arena "motor cross", dan wisata kuliner warung sekitar yang menyajikan makanan ikan hasil tangkapan di waduk setempat. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015