Malang (Antara Jatim) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjalin kerja sama dengan Perum Perhutani yang didukung oleh Lembaga Bambu Nusantara untuk membangun Hutan Pendidikan Bambu sebagai area penelitian sekaligus menjaga keberlangsungan lingkungan.

Ketua Jurusan Kehutan Fakultas Pertanian Peternakan UMM Tatag Muttaqin di malang, Kamis, mengatakan  kerja sama dalam program Pembangunan Hutan Pendidikan Bambu tersebut merupakan terobosan baru bagi perguruan tinggi di Tanah Air.

"Kami memilih bambu karena manfaatnya tidak terbatas, tidak hanya untuk pengembangan penelitian di perguruan tinggi, namun juga bisa memberikan dampak positif bagi sosial ekonomi masyarakat di sekitar hutan bambu. Bahkan, untuk jangka panjang juga akan memberikan dampak positif terhadap lingkungan, khususnya sumber air," ujarnya.

Selain itu, kata Tatag, untuk merealisasikan kerja sama tersebut, UMM akan segera membuat nota kesepahaman (MoU) dengan Perhutani, karena lahan yang akan dipakai untuk Hutan Pendidikan Bambu ini adalah milik Perhutani.

Jika memungkinkan, tambahnya, UMM akan bekerja sama dengan Perutani dan lembaga Bambu Nusantara selama 15-25 tahun. Sebab, Hutan Pendidikan Bambu itu nanti tidak hanya digunakan oleh mahasiswa kehutanan saja. Siapapun boleh melakukan penelitian dan kegiatan di area tersebut.

Ia menjelaskan rencananya Hutan Pendidikan Bambu itu akan dibangun di Desa Kucur, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Selain digunakan sebagai hutan pendidikan, ke depan keberadaan hutan itu juga akan dikembangkan menjadi kawasan ekowisata bambu yang menarik.

Sebagai tahap awal, lanjutnya, pembangunan Hutan Pendidikan Bambu di Desa Kucur itu akan dibuka seluas 10 hektare dan tidak menutup kemungkinan akan terus dikembangkan dan areanya pun juga diperluas. Pembangunan Hutan Pendidikan Bambu itu rencananya mulai dikerjakan pada pertengahan Desember 2015.

"Kami memilih Desa Kucur karena di wilayah itu sebagai sentral pembuatan kerajinan dari bambu. Selain itu, di daerah itu juga terdapat mata air yang mengering, jadi pas sekali jika disana akan ditanami pohon bambu yang bersifat menyerap dan menyimpan cadangan air," kata Tatag.

Sementara itu, Kepala Divisi Reguional Perhutani Jawa Timur Andi Purwadi mengaku Perhutani akan mendukung penuh kerja sama tersebut. "Kerja sama ini sangat bagus untuik menunjang kegiatan kampus, bahkan bambu juga memiliki sifat komersial yang cukup tinggi. Program kerja sama ini semakin cepat realisasinya akan semakin bagus," ujarnya.

Pembahasan kerja sama antara UMM dengan Perhutani yang didukung Lembaga Bambu Nusantara itu telah dilakukan belum lama ini di kampus UMM. Selain dihadiri Perum Perhutani, pembahasan itu juga dihadiri oleh Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kota Malang, Bondowoso dan Banyuwangi Barat, Bagian KPH Kepanjen, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Selorejo dan Kepala Desa Kucur, Kecamatan Wagir.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015