Ramallah, Wilayah Palestina, (Antara/AFP) - Israel telah menahan lebih dari 1.000 warga Palestina dan Arab Israel sejak dimulainya gelombang kekerasan pada 1 Oktober, kata Klub Tahanan Palestina pada Minggu (Senin WIB).

Menurut kelompok bantuan yang berbasis di Ramallah itu, sebagian besar tahanan adalah laki-laki dan perempuan muda.

Penangkapan terbesar (221 orang) terjadi di Kota Hebron, sebelah selatan Tepi Bareat, dalam sebuah perseteruan biasa dimana sekitar 500 orang Yahudi hidup di bawah perlindungan ketat yang dikelilingi hampir 200 ribu warga Palestina.

Penangkapan selanjutnya sebanyak 201 orang terjadi di Jerusalem timur yang diduduki Israel, diikuti dengan penangkapan 138 orang di Kota Ramallah.

Sebanyak 160 orang Arab warga Israel ditangkap karena terkait dengan kerusuhan.

Di antara warga Palestina, 87 orang yang ditangkap ditempatkan dalam tahanan administratif, sebuah tindakan yang memungkinkan hukuman penjara tanpa peradilan selama enam bulan yang bisa diperpanjang tanpa batas.

Klub tersebut menyatakan saat ini lebih dari 6.000 warga Palestina ditahan oleh Israel, 420 orang di antaranya dikenai penahanan administratif.

Sejak awal Oktober, 53 warga Palestina dan satu orang Arab warga Israel tewas dalam kekerasan yang semakin meningkat, termasuk penyerangan yang disengaja atau tanpa sengaja. Sedikitnya delapan warga Israel tewas.(*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015