Surabaya (Antara Jatim) - Calon Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana merayakan ulang tahunnya ke-41, dengan berziarah ke makam orang tuanya, mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan, Ir Soetjipto dan ke makam pencipta lambang Nahdlatul Ulama (NU), K.H. Ridlwan Abdullah, di Makam Umum Tembok, Surabaya, Kamis.
    
Ziarah ke makam Kiai Ridlwan ini, sekaligus untuk memperingati Hari Santri, yang dicanangkan pemerintah pusat pada Kamis ini. Dipandu cucu Kiai Ridlwan, Salahudin Asmi atau Gus Udin, Whisnu khusuk membaca tahlil dan berdoa di dekat pusara Kiai Ridlwan.
    
"Ini kan Hari Santri, nama saya Whisnu berarti Wis NU (sudah NU), jadi sudah santri," ujar Whisnu, usai ziarah, sambil tersenyum.
    
Whisnu mengatakan bahwa ziarah kali ini untuk mengingat kembali peristiwa Resolusi Jihad, yang dikobarkan pendiri NU K.H. Hasyim Asyari. Juga untuk mengenang K.H. Ridlwan yang mempunyai peran besar dalam perjuangan kemerdekaan, meski namanya jarang muncul di permukaan.
    
"Beliau (K.H. Ridlwan Abdullah) adalah tokoh NU, pencipta lambang NU yang namanya sering terlupakan," kata Whisnu.
    
Mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya ini mengajak pada kaum muda di Surabaya, khususnya kaum Nahdliyin, agar tidak melupakan nama besar K.H. Ridlwan Abdullah. Termasuk juga tokoh penggerak kaum muda Surabaya, seperti HOS Tjokroaminoto.
    
Sebab, kata Whisnu, K.H. Ridlwan Abdullah termasuk satu dari tiga serangkai penggagas NU, organisasi Islam terbesar di tanah air. "Selain K.H. Wahhab Hasbullah ‎dan K.H. Mas Alwi, K.H. Ridlwan ini juga menjadi tokoh penting berdirinya NU," kata Whisnu.
    
Saat ini, katanya, kaum muda banyak melupakan sejarah dan tokoh-tokoh pendiri bangsa tersebut.  "Mereka lebih memfavoritkan tokoh-tokoh barat, yang belum tentu sesuai dengan kepribadian timur," ujarnya.
    
Sekadar tahu, K.H. Ridlwan Abdullah bersama K.H. Wahhab dan K.H. Mas Alwi, merupakan tiga serangkai yang mengusulkan pendirian organisasi Islam di Indonesia kepada K.H. Hasyim Asyari.
    
Ketika disetujui oleh Hasyim, ketiga orang inipun mengusulkan nama NU. Karena memiliki keahlian melukis, K.H. Ridlwan pun ditugaskan membuat logo.
    
Setelah beristikharah, Kiai Ridlwan berhasil membuat lambang NU yang megah hingga saat ini. Logo NU yang dibuat Kiai Ridlwan, berupa lukisan bumi dikelilingi 9 bintang dan tali tambang. Oleh K.H. Nawawi, dari Sidogiri Pasuruan, logo itu ditambahi tulisan Arab Nahdlatul Ulama. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015