Zurich (Antara) - Kesempatan Michel Platini untuk menjadi presiden FIFA masih terbuka kendati dia kini diskorsing.
FIFA memastikan lagi bahwa mereka akan menggelar pemilihan presiden baru pada 26 Februari 2016 utuk menggantikan Sepp Blatter. Komite eksekutif FIFA mengonfirmasi lagi bahwa Platini akan dipertimbangkan sepanjang dia tidak diskors.
Ketua Komite Elektoral FIFA Domenico Scala mengatakan, "pencalonan kepresidenan diajukan menurut waktu dan bentuk, namun yang berkaitan dengan kandidat yang menjadi subjek pelarangan tidak akan diproses."
Scala tetap membuka pintu untuk Platini dengan mengatakan jika larangan atau skorsing itu ditimpakan atau habis waktu sebelum pemilihan 26 Februari, Komite Elektoral "akan menentukan, tergantung pada titik pasti respektif, mengenai bagaimana melanjutkan pencalonan."
Komite Etik FIFA berencana mengumumkan kasus yang menimpa para pejabat senior badan sepak bola dunia yang tengah diselidiknya itu hari ini.
"Komite akan menginformasikan kelanjutan penyelidikan yang tertunda terhadap individu-individu itu Rabu sore 21 Oktober, begitu notifikasi pihak-pihak relevan telah dilakukan," kata Komite Etik.
Platini kabarnya menyambut kabar baik ini.
"Ini kabar baik. Komite pemilihan bisa saja mengubur pencalonan Michel Platini," kata sumber yang dekat Platini kepada AFP. "Kami merasa komite pemilihan tidak memupus Michel Platini."
Presiden UEFA ini dianggap favorit pengganti Blatter sebelum dia diskors atas kasus pembayaran ilegal 2 juta franc Swiss atas kerjanya di FIFA dari 1998 sampai 2002.
Selain Platini, Pangeran Ali bin al Hussein yang dikalahkan Blatter Mei lalu, sudah resmi mengumumkan pencalonannya.
Selain itu ada mantan kapten timnas Trinidad dan Tobago David Nakhid, mantan bek timnas Swiss Ramon Vega dan Shaikh Salman bin Ebrahim al Khalifa, presiden Konfederasi Sepak Bola Asia, demikian AFP. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015