Malang (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, secara terus menerus menggencarkan kampanye Gerakan Memasyarakatkan  Makan Ikan (Gemarikan) di wilayahnya agar target konsumsi ikan warga setempat terus meningkat.
 
"Tingkat konsumsi ikan warga Kabupaten Malang pada tahun ini ditargetkan ada kenaikan sekitar 5 persen atau menjadi 24-25 kilogram per kapita per tahun dari 22,85 kilogram per kapita pada tahun lalu," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Malang Nasri Abdul Wahid di Malang, Senin.

Ia mengakui tingkat konsumsi ikan masyarakat di kabupaten itu masih sangat rendah dan jauh di bawah stadar nasional yang mencapai 38,67 kilogram per kapita per tahun. "Harapan kami secara bertahap tingkat konsumsi ikan masyarakat di daerah ini terus meningkat dengan adanta kampanye Gemarikan yang tiada henti," ujarnya.

Menurut dia, dalam pembangunan nasional, konsumsi ikan sangat penting dan serius. Sebab, selain untuk meningkatkan kecerdasan yang nantinya berimbas pada sumber daya manusia (SDM), juga untuk meningkatkan perekonomian nasional melalui berbagai kegiatan yang dilakukan Forum Peningkatan Konsusmi Ikan (Forikan).

Dalam kaitannya untuk meningkatkan konsumsi ikan, lanjutnya, beberapa kegiatan yang dilakukan Forikan adalah meningkatkan konsumsi ikan di lingkungan masyarakat serta memberikan beberapa materi latihan tentang perikanan dan hasil olahannya.

"Tingkat konsusmi ikan masyarakat Kabupaten Malang tidak berbanding lurus dengan potensi perikanan di daerah ini yang cukup besar, baik ikan budi daya maupun perikanan laut (tangkapan). Bahkan, juga mampu memenuhi kebutuhan warga di luar Kabupaten Malang dan menjadi komoditas ekspor," katanya.

Pada tahun 2014, produktivitas ikan tangkap di pesisir pantai selatan Kabupaten Malang mencapai 12 ribu ton dan ikan budi daya mencapai 17 ribu ton lebih. Jenis ikan tangkap tersebut adalah tuna yang menjadi komoditas "primadona" ekspor, kerapu, cakalang, tongkol, layur, dan teri, sedangkan ikan budi daya yang dikembangkan adalah ikan nila, mujaer, patin, lele, gurame, serta mas.

Selain dijual dalam bentuk segar, ikan hasil tangkapan maupun budi daya juga ada yang dijual setelah diolah, baik menjadi keripik ikan, abon ikan maupun pindang dan ikan kering.(*)   

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015