Malang (Antara Jatim) - Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, Jawa Timur, saat ini memiliki enam gedung yang mengabadikan nama-nama presiden yang pernah berkuasa di Republik Indonesia.

Rektor UIN Maliki Malang, Jawa Timur, Prof Dr Mudjia Rahardja, Selasa, mengatakan pemberian nama tokoh nasional di UIN Maliki bukan hanya kali ini saja. Enam gedung sudah diberi nama dengan mengabadikan nama-nama presiden, mulai nama Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Pemberian nama gedung dengan mengambil nama-nama presiden yang pernah memimpin negeri ini bukan sekedar ornamen, namun bertujuan agar seluruh civitas akademis di kampus ini mengingat dan mengenang jasa presiden-presiden yang pernah memimpin Negara Indonesia," kata Mudjia Rahardja ketika memberikan sambutan dalam peresmian gedung dengan nama Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono di kampus pascasarjana UIN Maliki di Malang.

Ia mengatakan presiden adalah seorang pemimpin negara yang diangkat sesuai dengan tantangan zamannya. Karena itu, sejarah pemimpin negara harus diketahui seluruh mahasiswa karena sejarah adalah siklus, sehingga harus dipelajari.

Mudjia menjelaskan beberapa gedung yang diberi nama presiden adalah Gedung Rektorat UIN Maliki dengan nama Ir Soekarno (presiden pertama RI), kemudia Presiden ke-2 RI Soeharto menjadi nama Gedung Sport Center, gedung Sains dan Teknologi diberi nama BJ Habibie, gedung Perpustakaan bernama Abdurrahman Wahid, lalu Megawati Soekarnopputri menjadi nama gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), dan terakhir gedung Pascasarjana dengan nama SBY.

Sementara itu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono mengaku dirinya tidak menyangka jika namanya masih dipercaya sebagai nama gedung. "Saya ucapkan terima kasih. Saya berharap UIN Maliki bisa memanfaatkan gedung baru tersebut dengan aktivitas akademis, sehingga bisa menjadi universitas berstandar internasional," katanya ketika memberikan sambutan singkat dalam peresmian gedung pascasarjan yang berlokasi di Kecamatan Junrejo, Kota Batu.

Menurut SBY, kampus merupakan mercusuar ilmu pengetahuan, sehingga harus memiliki tempat yang representatif. "Indonesia adalah negara dengan umat Islam terbesar di dunia, oleh karenanya UIN Maliki sebagai kampus Islam, saya harapkan bisa membawa sendi-sendi Islam, menyebarkan Islam Rahmatan Lil Alamin," ujarnya.

Usai meresmikan gedung tersebut, SBY bersama istri Ny Any Yudhoyono, mantan Mendikbud Prof M Nuh, mantan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Rektor UIN Prof Mudjia Rahardja, istirahat di ruang khusus sebelum memberi kuliah umum.

Dalam rangkaian peresmian gedung pascasarjana Susilo Bambang Yudhoyono, Rektor UIN Prof Mudjia Rahardja juga mengangkat Presiden ke-6 RI itu bersama mantan Mendikbud M Nuh sebagai warga kehormatan UIN Maliki. "Pak SBY merupakan salah satu putra terbaik bangsa Indonesia yang telah membawa kemajuan. Kami bersyukur beliau menjadi warga di kampus ini," ucap Mudjia.

Ia mengemukakan SBY banyak memberikan perhatian kepada UIN Maliki, termasuk penggantian nama UIN Malang menjadi UIN Maliki pada 2009. "Kepada Bapak Muh Nuh yang juga berjasa besar bagi pendidikan di Indonesia selama menjadi Mendikbud. Kepada beliau kami juga berikan tanda sebagai warga kehormatan," ujarnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015