Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyebutkan harga tembakau rajangan Amil bisa mencapai Rp40.000/kilogram, lebih tinggi dibandingkan harga tahun lalu yang hanya Rp30.000/kilogram.
    
"Harga tembakau rajangan Amil Rp40.000/kilogram, untuk kualitas terbaik. Hanya saja jumlahnya tidak banyak dari produksi tanaman tembakau rajangan Amil tahun ini seluas 512 hektare," kata Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dishutbun Bojonegoro Khoirul Insan, di Bojonegoro, Rabu.
    
Ia menjelaskan harga tembakau rajangan Amil yang berasal dari tembakau perancak 95 dari Madura tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, karena kualitasnya lebih bagus.
    
"Tapi secara umum harga tembakau rajangan Amil yang sekarang berlaku berkisar Rp22.000/kilogram sampai Rp36.000/kilogram. Kalau harga terbanyak ya sekitar Rp33.000/kilogramnya," jelasnya.
    
Oleh karena itu, ia mengimbau petani mempertahankan kualitas tembakau rajangan Amil, dengan cara tidak mencampur panen tembakau petikan yang terbaik dengan panen petikan lainnya.
    
"Kami juga meminta PT Sadana menolak tegas tembakau yang dimasukkan petani yang ternyata campuran," ucapnya.
    
Saat ini, katanya, dari areal tembakau rajangan Amil seluas 512 hektare, yang tertanam di sejumlah kecamatan, sudah panen sekitar 20 persen.
   
Ia mengaku sudah memperoleh informasi dari PT Sadana Arief Nusa Ngawi, yang akan mengembangkan tanaman tembakau rajangan Amil di daerahnya untuk musim tanam tahun depan seluas 1.200 hektare.
    
"Ya, jelas kami mendukung, sebab tembakau rajangan Amil sangat menguntungkan petani," ucapnya, menegaskan.
    
Menghadapi hal itu, pihaknya akan mengarahkan tanaman tembakau rajangan Amil  ditanam di daerah sentra penghasil tembakau Virginia Voor Oogst (VO), seperti di Kecamatan Baureno.
    
Ia juga mengatakan sudah mengkoordinasikan dengan sejumlah kelompok tani terkait pengembangan luas tanaman tembakau rajangan Amil, untuk musim tanam mendatang.
    
"Kami optimistis target tanaman tembakau rajangan Amil seluas 1.200 hektare bisa terealisasi. Petani diuntungkan dengan menanam tembakau rajangan Amil, sebab pasarnya jelas," tuturnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015