Surabaya, (Antara Jatim) - Provinsi Jawa Timur memberikan kontribusi 27,9 persen dari total perdagangan domestik selama tahun 2014, dan angka itu jauh melebihi kontribusi DKI Jakarta secara nasional yang hanya sebesar 19 persen.

"Keberadaan Kantor Perwakilan Dagang (KPD) menjadi solusi perdagangan Jatim dalam penguasaan pasar domestik. KPD menjadi langkah pilihan untuk melakukan perluasan pasar Jatim, atau pengembangan usaha di luar batasan wilayah administrasi Jatim," ucap Gubernur Jatim Soekarwo, Rabu.

Soekarwo yang akrab dipanggil Pakdhe, saat menjadi pembicara Pra Seminar Nasional Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Surabaya mengatakan, perluasan pasar Jatim di dalam negeri dilakukan melalui 26 KPD.

Bahkan, keberadaan kantor itu sudah menjangkau ekspor luar negeri seperti melalui Hubungan Batam ke Singapura, Hubungan Manado ke Filipina, NTT dan Papua ke Australia dan Papua Nugini.

"Kegiatan impor dan ekspor melalui KPD yang dilakukan oleh Jatim dijamin lebih efisien dan berdaya saing, sebab selain melalui hubungan bilateral, hubungan perdagangan komoditas Jatim yang terdistribusi ke KPD Papua dan NTT diekspor ke Australia, begitu juga Australia bisa pula mengekspor langsung ke Jatim," ucapnya.

Soekarwo mengatakan, melalui KPD mampu memperbesar pasar domestik Jatim di berbagai daerah bahkan ASEAN, sebab sesuai data yang ada 40 persen potensi pasar ASEAN ada di Indonesia.

"Dalam penguasaan pasar dalam negeri, Jatim memberikan kontribusi 27,9 persen dari total perdagangan domestik. Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kontribusi DKI Jakarta sebesar 19 persen," paparnya.

Sementara, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim nilai bongkar muat antar pulau di 26 KPD tahun 2012-2014 mengalami peningkatan, yakni tahun 2012 mencapai Rp238,633 triliun, tahun 2013 mencapai Rp275,605 triliun, dan tahun 2014 mencapai Rp325,553 triliun.

Selain itu, aktivitas muat antar pulau pada tahun 2012 mencapai Rp301,488 triliun, tahun 2013 mencapai Rp346,022 triliun, dan tahun 2014 mencapai Rp415,876 triliun.

"Dengan adanya KPD, potensi transaksi perdagangan terus meningkat dari tahun 2011 mencapai Rp463,35 triliun dan tahun 2014 meningkat menjadi Rp741,43 triliun. Dan ini menandakan rata-rata potensi transaksi perdagangan antar pulau per tahunnya tumbuh sebanyak 15 persen atau Rp69,52 triliun," tuturnya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015