Jember (Antara Jatim) - Kerajinan kursi rotan yang dibuat para pemuda di Desa Seputih, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menembus pasar ekspor di beberapa negara Eropa dan Australia.

"Ada sekitar 10 orang yang bekerja di sini dan setiap orang dapat membuat kursi rotan satu hingga dua kursi per hari," kata perajin kursi rotan, Teguh Santoso, di Jember, Selasa.

Menurut dia, para pekerja biasanya membuat kursi rotan berdasarkan pesanan dari konsumen atau sejumlah toko mebel yang ingin menambah barang koleksinya untuk dijual lagi kepada konsumen.

"Sebagian besar kerajinan kursi rotan yang dibuat oleh perajin di Kecamatan Mayang dikirim ke Bali, Surabaya, Malang, dan beberapa negara seperti Perancis dan Australia," tuturnya.

Harga satu set kursi rotan dijual berkisar Rp3 juta hingga Rp7 juta tergantung dari jenis bahan dan kerumitan cara mengerjakan satu set kursi rotan tersebut.

"Kalau semakin rumit model dan bentuknya, maka pengerjaan akan semakin sulit dan harganya pun semakin tinggi," katanya.

Ia mengatakan pemasaran ekspor dilakukan oleh pengusaha kerajinan rotan di Bali yang memasok sejumlah kerajinan dari Kecamatan Mayang sesuai dengan pesanan kerajinan yang diinginkan oleh warga negara asing.

Sementara salah seorang buruh pengrajin, Selamet, mengatakan para pekerja yang bekerja di kerajinan kursi rotan tersebut juga memiliki penghasilan Rp1,5 hingga Rp2 juta per bulan, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di wilayah setempat.

"Kami berusaha untuk memperbaiki kualitas, agar kerajinan kursi rotan itu diminati oleh pasar ekspor yang lebih luas lagi," katanya.

Ia mengakui para perajin rotan saat ini mengalami kendala bahan baku karena sulit untuk mencari bahan baku rotan tersebut, sehingga harus mencari bahan baku ke daerah lain yang dapat meningkatkan harga jual satu set kursi rotan tersebut.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015