Surabaya (Antara Jatim) - Education New Zealand (ENZ) menawarkan mahasiswa Indonesia untuk belajar ke New Zealand sebagai negara yang aman, ramah dan terbuka dengan pendatang.

"New Zealand terkenal sebagai Negara yang aman, ramah dan terbuka dengan pendatang, apalagi dengan turis asing," kata Marketing and Strategic Relations Manager of Education New Zealand, Karmela Christy di New Zealand Honorary Consulate Surabaya, Jumat.

Ia mengatakan, hal itu dibuktikan dengan diberikannya penghargaan dari Global Peace Index tahun 2014 tentang negara perdamaian atau "Most Peace Country in the English Speaking Word".

Selain itu, menjadi "the best place to raise children" dari SBC Expat Explorer pada tahun 2014 dan "The first country to introduce a code of pastoral care for its international students".

"Kami juga menyediakan delapan universitas negeri dan 18 institut teknologi atau politeknik dan lebih dari 600 perguruan tinggi swasa yang bisa disesuaikan dengan gaya hidup seluruh pelajar Indonesia," terangnya.
 
Menurut dia, berdasarkan data Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) tahun 2014, mendapat peringkat sebagai negara menginvestasikan dana paling besar di bidang pendidikan.

"Investasi kuat pemerintah di bidang pendidikan telah mendorong lebih tingginya kualitas pendidikan dan kesempatan yang lebih besar kepada para pelajar New Zealand," jelasnya.

Di sisi lain,  Duta Besar New Zealand, Dr Trevor Matheson mengatakan jika mahasiswa Indonesia yang mayoritas beragama muslim ingin belajar ke New Zealand, maka disarankan untuk tidak khawatir.

"Kami sangat menjunjung tinggi toleransi beragama, jadi jika mahasiswa Indonesia ingin belajar ke New Zealand jangan khawatir adanya diskriminasi kepercayaan," paparnya.

Selain itu, pelajar di New Zealand bisa mendapatkan hak bekerja senilai 20 jam per minggu dengan standar penghasilan minimal sekitar NZD 15 per jam. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015