Pasmar I Gelar Pengobatan Massal di Tuban

Tuban (Antara Jatim) - Pasmar I Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, menggelar bakti sosial dalam bentuk pengobatan massal gratis sekaligus mendirikan posko latihan tempur di Desa Bancar, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, untuk memperingati HUT ke-70 Marinir, Kamis.

     

Komandan Menbanpur Kolonel Marinir Ludi Prasetyono mengatakan pengobatan kesehatan gratis diikuti 800 warga di 24 desa di Kecamatan Bancar dan 200 siswa SDN yang memperoleh pendidikan kesehatan gigi dan mencuci tangan.

     

"Masyarakat selain memperoleh pengobatan gratis, juga memperoleh bingkisan sembako. Begitu pula para siswa juga memperoleh bingkisan," jelas dia.

     

Selain pengobatan gratis, lanjut dia, juga dilakukan pendirian posko latihan tempur Marinir di atas tanah milik Marinir di Desa Bancar, Kecamatan Bancar.

     

"Lokasi ini sejak dulu memang tanah milik Marinir dan sudah bersertifikat. Sekarang akan kita manfaatkan untuk lokasi latihan tempur, sebab lokasinya strategis," jelas dia.

     

Di posko Marinir di Tuban, menurut dia, akan ditempatkan sekitar 200 personel Marinir.

     

"Adanya penempatan personel Marinir di sini bukan berarti ada kerawanan," ucapnya.

     

Menjawab pertanyaan, ia menegaskan lokasi latihan tempur yang dimiliki Pasmar I, ada di beberapa daerah di Jatim, seperti Malang, dan Situbondo."Soal lokasi latihan tempur yang dimiliki Marinir sudah mencukupi," tandasnya.

     

Kepala Staf Korps Marinir Brigjen TNI Marinir Kasirun Situmorang, menjelaskan bhakti sosial untuk memperingati HUT ke-70 Marinir yang digelar tersebut merupakan usaha Marinir untuk mendekatkan diri kepada masyarakat.

     

"Bagaimanapun juga ibu kandung Marinir adalah rakyat," katanya, menegaskan.

     

Yang jelas, menurut dia, lokasi latihan tempur di Tuban itu, akan dimanfaatkan untuk latihan tempur Marinir secara rutin.

     

"Lokasinya cukup strategis, sebab berdekatan dengan pantai," tandasnya.

     

Ia juga menjelaskan di sejumlah lokasi latihan tempur Marinir, seperti di Malang, mulai menghadapi masalah yaitu tanahnya digarap masyarakat.

     

Acara bhakti sosial dan pendirian posko, diawali dengan tiga kali ledakan TNT di tepi laut setempat.

     

Pada kesempatan itu, sekitar 200 siswa dan jajaran pejabat pemerintah kabupaten (pemkab), dan sejumlah warga berkeliling di lokasi tanah milik Marinir dengan naik kendaraan kavaleri Kapa. (*)