Trenggalek (Antara Jatim) - Badan SAR Nasional bersama jajaran kepolisian mengevakuasi satu dari dua siswa yang tenggelam terseret ombak laut selatan Jawa di Pantai Konang, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat, namun satu korban lainnya belum diketemukan.
    
"Satu siswa sudah ditemukan, sedang satu siswa atas nama Kevin (14) masih terus kami cari bersama basarnas dan sejumlah nelayan sekitar," kata Kapolsek Panggul, AKP Wajib Santoso dikonfirmasi Antara melalui telepon.
    
Ia memastikan, pencarian masih akan terus dilakukan hingga malam, dan bila tidak kunjung ditemukan upaya penyisiran akan dilanjutkan Sabtu (26/9) pagi hingga sore.
    
Saat ini, lanjut dia, fokus pencarian masih dikonsentrasikan di wilayah pesisir Pantai Konang dan sekitarnya.
    
Kendati begitu, lanjut Wajib, pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran Kepolisian Pacitan di Sudimoro maupun Polair Watulimo untuk membantu melakukan pemantauan di kawasan pesisir setempat mengantisipasi korban terseret arus ke arah Pacitan di bagian barat maupun ke arah Munjungdan Watulimo di bagian timur.
    
"Malam ini kami coba melakukan pencarian lebih dulu di sekitar sini, karena menurut keterangan nelayan, Pantai Konang memang memiliki palung yang cukup dalam sehingga mungkin korban tersangkut di bawah ataupun terbawa arus ke tengah," ujarnya.
    
Menurut keterangan Wajib, insiden siswa tenggelam terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
    
Saat itu, Kevin (14), siswa SMPN 2 Tugu bersama tiga rekannya, masing-masing Muhsin Baedowi (16) siswa SMK Karangsoko, Erik dan Pandu (usia kurang lebih sama) bersama-sama membolos sekolah dan bermain ke Pantai Konang yang ada di Kecamatan Panggul bagian timur.
    
Setibanya di Pantai Konang, Kevin dan Muhsin langsung bermain air (mandi) di tepi pantai, sementara kedua rekannya (Erik dan Pandu) berada di tepi pantai karena tidak bisa berenang.
    
Tidak sampai 15 menit bermain air, Kevin dan Muhsin bermain air lebih ke tengah dan mulai tergulung ombak.
    
Kevin dan Muhsin berusaha berenang melawan ombak untuk menepi, namun gagal sehingga berteriak minta tolong.
    
"Temannya yang dua mendengar tapi tidak bisa berbuat banyak karena tidak bisa berenang. Mereka lalu berteriak minta pertolongan warga sekitar (nelayan) namun saat itu tubuh korban (Muhsin dan Kevin) sudah hilang terseret ombak," terang Wajib.
    
Insiden itu lalu dilaporkan ke Polsek Panggul. Wajib bersama beberapa anak buahnya, dibantu tim Basarnas melakukan penyisiran ke sekitar pantai.
    
Sekitar pukul 14.00 WIB, tubuh Muhsin terindentifikasi dalam posisi mulai terdampar ke arah tepi pantai setelah petugas melakukan pengamatan menggunakan teropong.
    
"Kebetulan kami bawa teropong, dan saat melakukan pengamatan terlihat kaki korban Muhsin terlihat muncul/tenggelam tersapu ombak di tepi pantai, sehingga kami segera bergerak dan menyeretnya ke darat. Korban Muhsin ini berhasil dievakuasi namun sudah dalam kondisi tidak bernyawa," paparnya.
    
Wajib memastikan, saat kejadian maupun selama proses pencarian/penyisiran hingga Jumat petang kondisi cuaca cukup baik. Ombak tidak terlalu besar dan cuaca cerah dengan kecepatan angin sedang.
    
Ia menengarai, insiden dua siswa tenggelam terjadi karena pengunjung pantai kerap mengabaikan peringatan tanda larangan berenang di Pantai Konang yang dikenal berbahaya karena memiliki palung dalam.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015