Surabaya (Antara Jatim) - Telkom Indonesia berupaya menumbuhkan digital ekosistem-digital ekosistem baru di Surabaya, salah satunya, dengan menghibahkan 13 BLC (Broadband Learning Center) untuk Pemkot Surabaya.

"Sebagai smart city, kami melihat Pemerintah Kota Surabaya sangat concern untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada warga Surabaya, diantaranya dengan penyediaan aplikasi-aplikasi berbasis ICT," kata Executive Vice President Telkom Regional V Jatim, Bali, Nusra Iskriono Windiarjanto menyerahan hibah ke-13 BLC di Balai Kota Surabaya, Senin.

Menurut dia, BLC 13 lokasi kali ini merupakan kelanjutan dari program tersebut. Pada kesempatan itu, Nusra Iskriono bersama dengan Tri Rismaharini menyapa warga yang sedang memanfaatkan BLC tersebut di 3 lokasi melalui video conference, yakni di lokasi BLC kantor kelurahan Dukuh Menanggal, BLC kantor kecamatan Keputih Sukolilo, dan BLC di Romo Kalisari.

Adapun ke 13 BLC ini ditempatkan di beberapa lokasi yakni berada di kantor kecamatan Mulyorejo, kecamatan Karangpilang, kecamatan Bulak, kelurahan Sememi, kelurahan Putat Jaya, kelurahan Kedurus, kelurahan Klakah Rejo, kelurahan Simomulyo, UPTD Dinas Pendidikan, Kupang Gunung, kecamatan Sukolilo, kelurahan Dukuh Menanggal dan kelurahan Romo Kalisari.

Ia mengatakan di setiap BLC yang ada di 13 lokasi diatas, terdiri dari 10 personal komputer yang dilengkapi instalasi jaringan IT, meja dan kursi pengajar, projector dan layar projector, printer, scanner, AC 2 PK, dan beberapa perangkat IT pendukung lainnya, serta pengajar dan asisten tenaga pengajar.

"Telkom melihat Pemkot membutuhkan ke 13 BLC ini untuk melakukan edukasi," ujarnya.

Selain itu, kata dia, Surabaya kaya akan potensi pariwisata, juga produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh UKM dan UMKM yang layak diperdagangkan di manca negara secara online atau e-commerce.

Dengan adanya BLC ini, kata Iskri, masyarakat bisa belajar cara meng-online kan semua potensi tersebut. Selain itu, kata Iskri, BLC ini juga dapat dimanfaatkan untuk memberikan edukasi ICT kepada pelajar, dan guru.

"Saat ini, pelajar di sekolah dasar dan menengah yang lebih dikenal dengan generasi emas ini sudah menggunakan ICT dalam proses belajar mengajarnya, sehingga kami berharap mereka akan menjadi tenaga profesional yang kreatif dan inovatif di masa depan," katanya.

Lebih jauh Iskri mengatakan bahwa dampak yang dibawa oleh peningkatan penetrasi broadband terhadap tingkat kesejahteraan. Ia mengatakan hasil dari sebuah riset membuat BLC menjadi pilihan yang tepat untuk engakselerasi penetrasi internet broadband di masyarakat, khususnya di Surabaya dan kota/kabupaten lainnya di Jawa Timur.

Dalam survei tersebut, peningkatan penetrasi broadband sebesar 10 persen akan berdampak pada peningkatan GDP sebesar 1,38 persen. Kehadiran BLC ini dianggap tepat dalam mengurangi digital divide atau kesenjangan digital karena belum sepenuhnya masyarakat mengetahui manfaat broadband access.

"Sebagai perusahaan BUMN milik bangsa, karena kami masih merah putih, kami juga merasa terpanggil untuk menumbuhkan digital ekosistem yang dimulai dari pengembangan komunitas-komunitas yang ada di masyarakat, dan BLC jadi salah satu program community development," katanya.(*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015