Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf melepas calon haji kelompok terbang 64 yang merupakan rombongan terakhir dari Embarkasi Surabaya.

"Jamaah haji harus menjaga kesehatan di sana agar saat melaksanakan rukun haji tidak kaget dan kuat. Biasanya terlalu bersemangat, jadi lupa dengan kondisi kesehatannya," katanya di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Rabu malam.


Ketika dikonfirmasi sesaat menjelang pelepasan Kloter 64/SUB itu, Gus Ipul, sapaan akrabnya, menjelaskan kesehatan menjadi penting saat jamaah melaksanakan wukuf di Padang Arafah, karena saat itu akan
menyebabkan tenaga terkuras, apalagi seluruh Muslim se-dunia berkumpul, sehingga padat dan macet.


"Secara umum, proses pemberangkatan calon haji mulai kloter pertama hingga terakhir tak menemui halangan berarti, meski ada sejumlah kendala seperti belum keluarnya visa," kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.


Terkait kuota jamaah haji dari Indonesia, Gus Ipul yang baru datang dari Malang (16/9) untuk mengunjungi keluarga dari dua korban tewas akibat musibah derek/crane di Masjidil Haram, Mekkah, itu berharap ada
perubahan dengan penambahan kuota.

"Kalau bisa satu persen dari jumlah penduduk di Indonesia, syukur-syukur bisa lebih sebab saat ini saja, calon haji yang mangantre sudah lebih dari 17 tahun," katanya.

Salah seorang Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menjelaskan idealnya seribu orang jumlah penduduk, maka itulah kuotanya satu orang berangkat haji sehingga jika penduduk Indonesia sebanyak 240
juta maka ada 240 ribu orang bisa berangkat ke Tanah Suci.

"Tapi sekarang kuotanya masih sekitar 168 ribu orang calon haji asal Indonesia ke sana. Semoga dengan selesainya pembangunan Masjidil Haram di Mekkah, maka jumlah kuota bisa bertambah," katanya.


Secara terpisah, Wakil Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya H Sugianto menyatakan pihaknya bersyukur seluruh calon haji asal Embarkasi Surabaya (Jatim, Bali, dan NTT) telah dapat diberangkatkan ke Tanah Suci.

"Awalnya memang ada masalah visa, tapi alhamdulillah akhirnya teratasi, sehingga semuanya dapat berangkat, bahkan calon haji yang tertunda karena sakit atau visa pun akhirnya dapat diberangkatkan dengan kloter terakhir," katanya.


Ia mengatakan Kloter 64 yang merupakan kloter terakhir semula direncanakan mengangkut 321 calon haji, namun akhirnya membawa 403 calon haji, karena membawa 82 calon haji dari kloter-kloter sebelumnya yang
tertunda dengan berbagai sebab. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015