Lumajang (Antara Jatim) - Hutan lindung di lereng Gunung Lamongan yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu terbakar hingga mencapai 400 hektare.
"Pantauan kami tercatat sebanyak enam titik api yang membakar hutan lindung dan angin yang cukup kencang menyebabkan sebaran api cukup luas hingga mencapai 400 hektare," kata Koordinator LSM Laskar Hijau A'ak Abdullah Al-Kudus di Lumajang.
Menurutnya, sejumlah pihak, yakni Perhutani, tim SAR, sukarelawan LSM Laskar Hijau dan aktivis pecinta lingkungan berusaha memadamkan kobaran api dengan cara tradisional yakni "gebyok" dan memutus kobaran api dengan alat seadanya.
"Alhamdulillah empat titik api yang berada di bawah sudah berhasil dipadamkan, namun masih ada dua titik api lagi hingga malam ini yang belum bisa dipadamkan karena lokasinya sulit dijangkau," tuturnya.
Dua titik api yang masih membara, lanjut dia, berada di sebelah utara dan timur lereng atas Gunung Lamongan, namun pemadaman di lokasi tersebut hanya bisa dilakukan dari jalur udara.
"Lokasinya sulit dijangkau dan bisa padam dengan penyiraman air dari udara, namun kami berharap malam ini dua titik api tersebut bisa padam oleh embun dan cuaca yang dingin di gunung yang memiliki ketinggian 1.668 mdpl itu," paparnya.
A'ak mengaku belum tahu pasti penyebab kebakaran hutan lindung yang didominasi oleh padang savana tersebut, namun dugaan sementara karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.
"Ada dugaan memang sengaja dibakar untuk pembukaan lahan, padahal tahun lalu kami sudah menanami dengan sejumlah tanaman bambu dan buah-buahan di lokasi terbakarnya hutan lindung itu," katanya.
Aktivis peduli lingkungan itu berharap aparat penegak hukum menindak tegas pelaku yang tertangkap tangan melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar tanaman di hutan lindung Gunung Lamongan.
"Kalau penegak hukum tidak tegas, maka tidak menutup kemungkinan kebakaran serupa akan terjadi setiap tahun dan hal itu membahayakan kawasan konservasi di lereng Gunung Lamongan," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015