Malang (Antara Jatim) - International Relationship Office (IRO) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerja sama dengan Institut Francais d’Indonesie (IFI) Surabaya mengajak masyarakat di Tanah Air untuk lebih peduli pada bumi dan lingkungan lewat foto.
Ajakan UMM-IFI tersebut diwujudkan dalam pameran foto dengan tema "Bumiku, Sayangku! Pertanian dan Perubahan Iklim". Kegiatan pameran tersebut berlangsung selama sepekan, 11-18 September 2015 di jembatan Gedung Kuliah Bersama (GKB) I UMM.
"Tema tersebut kami pilih karena bumi kita semakin memprihatikan akibat ulah manusia," kata staf IFI Surabaya yang bertanggung jawab terhadap kegiatan pameran foto tersebut, Dina di kampus UMM, Rabu.
Dalam acara tersebut, dipamerkan 12 foto alam yang rusak akibat perubahan iklim dan pemanasan global. Ke-12 foto yang dipamerkan itu berasal dari koleksi "Ciradimages" yang dipotret oleh para peneliti Cirad.
Cirad merupakan sebuah lembaga penelitian Prancis yang bekerja sama dengan negara-negara selatan, yang berusaha menjawab tantangan internasional di bidang pertanian dan pengembangannya.
Dina menjelaskan pameran ini ditujukan untuk para generasi muda agar dapat berperan aktif dan inovatif dalam upaya melindungi lingkungan bumi ini. "Target kami adalah anak-anak muda, oleh karena itu beberapa rangkaian acara festival sains di Indonesia kami laksanakan di kampus besar, seperti UMM ini," ujarnya.
Tahun ini merupakan tahun kedua IFI Surabaya bekerja sama dengan IRO UMM dalam festival sains. "Eksistensi UMM dalam menjalin kerja sama dengan pihak luar negeri sudah sangat diakui, sehingga IFI Surabaya dengan Institut Francais, Prancis ingin terus menjalin hubungan dengan IRO UMM dalam acara-acara selanjutnya," ucapnya.
Pameran tersebut merupakan serangkaian acara dari festival sains yang diadakan oleh Institut Francais, Prancis setiap tahunnya. Institut Francais menyebarkan misinya untuk meningkatkan kepedulian manusia terhadap lingkungan dan bumi ini melalui festival sains pada 90 negara di dunia bagian selatan, salah satunya di Indonesia.
Sementara itu Asisten Rektor Bidang Kerjasama UMM Soeparto mengaku sangat terbuka jika ke depan IFI ingin menyelenggarakan kegiatan lainnya. "Tentu kami sangat terbuka dengan kegiatan seperti ini, acara seperti ini akan membuka wawasan yang lebih luas bagi civitas akademika di UMM. Kami tunggu acara-acara selanjutnya," kata Soeparto.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Ajakan UMM-IFI tersebut diwujudkan dalam pameran foto dengan tema "Bumiku, Sayangku! Pertanian dan Perubahan Iklim". Kegiatan pameran tersebut berlangsung selama sepekan, 11-18 September 2015 di jembatan Gedung Kuliah Bersama (GKB) I UMM.
"Tema tersebut kami pilih karena bumi kita semakin memprihatikan akibat ulah manusia," kata staf IFI Surabaya yang bertanggung jawab terhadap kegiatan pameran foto tersebut, Dina di kampus UMM, Rabu.
Dalam acara tersebut, dipamerkan 12 foto alam yang rusak akibat perubahan iklim dan pemanasan global. Ke-12 foto yang dipamerkan itu berasal dari koleksi "Ciradimages" yang dipotret oleh para peneliti Cirad.
Cirad merupakan sebuah lembaga penelitian Prancis yang bekerja sama dengan negara-negara selatan, yang berusaha menjawab tantangan internasional di bidang pertanian dan pengembangannya.
Dina menjelaskan pameran ini ditujukan untuk para generasi muda agar dapat berperan aktif dan inovatif dalam upaya melindungi lingkungan bumi ini. "Target kami adalah anak-anak muda, oleh karena itu beberapa rangkaian acara festival sains di Indonesia kami laksanakan di kampus besar, seperti UMM ini," ujarnya.
Tahun ini merupakan tahun kedua IFI Surabaya bekerja sama dengan IRO UMM dalam festival sains. "Eksistensi UMM dalam menjalin kerja sama dengan pihak luar negeri sudah sangat diakui, sehingga IFI Surabaya dengan Institut Francais, Prancis ingin terus menjalin hubungan dengan IRO UMM dalam acara-acara selanjutnya," ucapnya.
Pameran tersebut merupakan serangkaian acara dari festival sains yang diadakan oleh Institut Francais, Prancis setiap tahunnya. Institut Francais menyebarkan misinya untuk meningkatkan kepedulian manusia terhadap lingkungan dan bumi ini melalui festival sains pada 90 negara di dunia bagian selatan, salah satunya di Indonesia.
Sementara itu Asisten Rektor Bidang Kerjasama UMM Soeparto mengaku sangat terbuka jika ke depan IFI ingin menyelenggarakan kegiatan lainnya. "Tentu kami sangat terbuka dengan kegiatan seperti ini, acara seperti ini akan membuka wawasan yang lebih luas bagi civitas akademika di UMM. Kami tunggu acara-acara selanjutnya," kata Soeparto.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015