Malang (Antara Jatim) - Perhelatan pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Malang yang bakal digelar 9 Desember mendatang akan diikuti oleh sekitar 7.000 warga penyandang disabilitas yang tersebar di 33 kecamatan di wilayah itu.

Komisioner Komisi Pemilihan UMum (KPU) Kabupaten Malang, Jawa Timur Abdul Holik di Malang, Rabu, mengatakan untuk memfasilitasi pemilih Pilkada nanti, KPU akan mendirikan tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 3.672. Jumlah pemilih yang tercatat dalam daftar pemilih sementara (DPS) mencapai 2.075.729 orang, termasuk pemilih difabel," kata Abdul Holik.

Ia mengatakan KPU akan menyiapkan berbagai fasilitas untuk membantu para difabel tersebut agar bisa menyalurkan hak politiknya dalam pilkada mendatang, seperti surat suara yang menggunakan huruf braile bagi tuna netra, bilik suara yang tidak terlalu tinggi dan lebar, TPS tidak bertangga serta pendamping guna membantu kelancaran para pemilih difabel tersebut.

Untuk pendamping, lanjutnya, tidak hanya bagi para pemilih penyandang disabilitas saja, tetapi juga para pemilih lanjut usia (lansia). Setiap TPS akan disiapkan tujuh orang pendamping dari relawan. "Anggaran yang kami sediakan untuk setiap TPS sebesar Rp750 ribu," ujarnya.

Salah seorang penyandang disabilitas yang ingin menyalurkan aspirasi politiknya dalam Pilkada Kabupaten Malang Desember mendatang, Muhammad mengaku dirinya bersama rekan-rekannya sudah menyampaikan aspirasi mereka ke KPU terkait fasilitas bagi kaum difabel dalam pencoblosan nanti.

"Kami benar-benar berharap TPS yang didirikan KPU nanti ramah buat kaum difabel agar mereka bisa menyalurkan suara dan hak politiknya dalam pilkada dengan nyaman. Jangan sampai kesulitan untuk menyalurkan hak suara kami karena tidak adanya fasilitas bagi kami (difabel)," ujarnya.

Ia mengaku meski pada pilkada atau pesta demokrasi lainnya masih belum ada fasilitas memadai bagi kaum difabel, dirinya tetap menyalurkan aspirasi politiknya, bahkan untuk pilkada Desember mendatang merupakan pilkada ketujuh yang ia ikuti. Pada pelaksanaan pilkada sebelumnya, ia kesulitan karena TPS-nya bertangga, bilik suara terlalu sempit dan meja bantalan coblosan terlalu tinggi.

"Walaupun TPS sebelum-sebelumnya kurang ramah terhadap kaum difabel, kami tetap berusaha bisa menyalurkan hak politik kami sebagai warga negara. Mudah-mudahan dalam pilkada nanti, TPS yang ada sudah ramah terhadap aum difabel karena kami sudah memberikan amsukan sekaligus menyampaikan kegelisahan kami pada KPU," kata Muhammad.

Pilkada Kabupaten Malang yang digelar 9 Desember nanti diikuti tiga pasangan calon, yakni pasangan petahana Rendra Kresna-HM Sanusi, Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi dan pasangan perseorangan Nurcholis-M Mafudz. Ketiga pasangan calon tersebut, saat ini sedang melakukan tahapan kampanye sejak 27 Agustus hingga 5 Desember mendatang.(*)

Pewarta: Edang Sukarelawati

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015