Borobudur, Jateng (Antara) - Destination Management Organization Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi nasional DMO yang akan diikuti sekitar 350 peserta dari berbagai daerah di Indonesia guna memperkuat upaya bersama pengembangan kepariwisataan.
"Ada diskusi bersama untuk pengembangan kepariwisataan, saling berbagi informasi tentang kepariwisataan dari daerah masing-masing, juga ada kunjungan lapangan dan pameran produk kerajinan masyarakat," kata Bendahara DMO Borobudur Umar Chusaeni di Borobudur, Sabtu.
Menurut rencana, katanya, konferensi nasional yang berlangsung pada 28-30 September 2015 itu dibuka oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, sedangkan kegiatan itu diikuti 24 perwakilan pengurus DMO dari berbagai daerah di Indonesia.
Konferensi Nasional DMO pada 2015 di kawasan Candi Borobudur sebagai kelima, sedangkan empat lainnya masing-masing di Gunung Rinjani Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Danau Toba, Sumatera Utara, Manado, Sulawesi Utara, dan DKI Jakarta, dengan penyelenggara Kementerian Pariwisata.
Ia menjelaskan tentang pentingnya pertemuan para pengurus DMO itu karena menjadi ajang saling berbagai informasi tentang perkembangan kepariwisataan dan peranan DMO dalam upaya mendukung pembangunan sektor itu.
"Ada yang kekuatan pariwisata bahari, desa, alam, gunung, petualangan sehingga saling memperkaya wawasan dan melahirkan gagasan-gagasan baru untuk pengembangan pariwisata ke depan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Ada diskusi bersama untuk pengembangan kepariwisataan, saling berbagi informasi tentang kepariwisataan dari daerah masing-masing, juga ada kunjungan lapangan dan pameran produk kerajinan masyarakat," kata Bendahara DMO Borobudur Umar Chusaeni di Borobudur, Sabtu.
Menurut rencana, katanya, konferensi nasional yang berlangsung pada 28-30 September 2015 itu dibuka oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, sedangkan kegiatan itu diikuti 24 perwakilan pengurus DMO dari berbagai daerah di Indonesia.
Konferensi Nasional DMO pada 2015 di kawasan Candi Borobudur sebagai kelima, sedangkan empat lainnya masing-masing di Gunung Rinjani Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Danau Toba, Sumatera Utara, Manado, Sulawesi Utara, dan DKI Jakarta, dengan penyelenggara Kementerian Pariwisata.
Ia menjelaskan tentang pentingnya pertemuan para pengurus DMO itu karena menjadi ajang saling berbagai informasi tentang perkembangan kepariwisataan dan peranan DMO dalam upaya mendukung pembangunan sektor itu.
"Ada yang kekuatan pariwisata bahari, desa, alam, gunung, petualangan sehingga saling memperkaya wawasan dan melahirkan gagasan-gagasan baru untuk pengembangan pariwisata ke depan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015