Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 2.000 Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya menerbangkan spesimen yang terbuat dari stereofoam dolar dan rupiah sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah dalam menghadapi ancaman krisis ekonomi.

"Kegiatan ini semata-mata untuk mengkritisi ancaman krisis ekonomi terkait nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terpuruk, bahkan saat ini menembus level psikologis Rp14.200. Berdasarkan data bloomberg, rupiah melorot menjadi Rp14.230 per dollar AS, dibandingkan akhir pekan lalu yaitu Rp14.172 per dollar AS," kata Rektor UM Surabaya, Sukadiono di Surabaya, Jumat.

Ia mengatakan, dalam rangka merespon rupiah yang semakin melemah itu, maba bersama jajaran rektorat menerbangkan dolar dan rupiah ke langit dengan harapan agar kekhawatiran level terendah sejak krisis tahun 1998 silam bisa diatasi oleh pemerintah.

"Dahulu tercatat pada tanggal 17 Juni 1998, rupiah pernah berada dipuncak rekor terlemah pada Rp16.650 per dollar AS, kondisi tersebut dikhawatirkan akan terjadi lagi pada Indoensia di era sekarang ini, sehingga apa yang dilakukan merupakan ijtihad baru dalam menjawab persoalan masyarakat," tuturnya.

Menurut dia, pihaknya ingin mengedukasi mahasiswa baru bahwa selain upaya teknis dan strategi, juga ada upaya spiritual bahwa kebergantungan kepada Tuhan adalah bagian dari hal yang substansial.

"Upaya teknis dan strategis bisa diejahwatahkan dalam bentuk program yang bertujuan mencetak inovasi yang dibutuhkan masyarakat dan membentuk mental-mental bisnis yang memperhatikan etika Islami dengan program baru yaitu Program Inovasi dan Bisnis (PIB), sedangkan upaya spiritualnya dengan cara sholat dan berdoa,"ujarnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) UM Surabaya Ahmad Labib mengatakan bahwa program PIB tersebut adalah program yang berorientasi produk-produk inovasi, baik dari bidang pendidikan, kesehatan, hukum, maupun bidang lainnya.

"Kita menargetkan bahwa setiap tahun minimal 50 buah produk inovasi yang kita tawarkan kepada masyarakat. Selain produk, kita juga membuat program inkubator bisnis bagi mahasiswa agar setiap mahasiswa mempunyai mental wirausaha," tandasnya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015