Semarang, (Antara) - Tim Jawa Timur berhasil keluar sebagai juara umum pada Turnamen Gulat Internasional Indonesia Terbuka yang berakhir Sabtu di Auditorium Unnes Semarang, Jawa Tengah.

Pada pelaksanaan hari ketiga atau terakhir, Sabtu, Jatim hanya menyabet empat medali perak dan satu perunggu sehingga total medali yang dikumpulkan provinsi ini adalah delapan keping emas, sembilan keping perak, dan delapan keping perunggu.

Sementara itu, Jawa Barat menambah tiga keping medali emas dan satu perunggu sehingga total menjadi tujuh medali emas, satu perak, dan enam perunggu. Provinsi yang bakal menjadi tuan rumah penyelenggara PON XIX/2016 tersebut berada di peringkat kedua, kemudian disusul Thailand di urutan ketiga dengan mengemas lima medali emas, dua perak, dan dua perunggu.

Tuan rumah Jawa Tengah hanya menambah satu perak dan satu perunggu sehingga total mengumpulkan lima medali perak dan enam perunggu. Hasil ini menempatkan Jateng pada urutan keenam klasemen akhir perolehan medali turnamen gulat internasional Indonesia Terbuka ini.

Tiga medali emas yang direbut Jawa Barat diraih oleh Bagus Nurul Anwar di kelas 65 kilogram, Herry Fajar di kelas 74 kilogram, dan Rio Akbar Bahari di kelas 97 kilogram, sedangkan medali perak Jatim direbut Dimas Sapto di kelas 125 kilogram, Arif Suro di kelas 65 kilogram, Aus Fajar di kelas 74 kilogram, dan Bayu Billi di kelas 97 kilogram.

Satu medali perak yang direbut tim Jateng pada hari terakhir turnamen ini dihasilkan Muamaf Khadafi. "Kami tidak berorientasi pada hasil di Indonesia Terbuka ini. Justru ajang ini sebagai persiapan pegulat Jateng sebelum turun pada babak kualifikasi PON di Jambi, November mendatang," kata Ketua Umum Pengprov PGSI Jawa Tengah Andreas Budi Wirohardjo.

Menurut dia, evaluasi tetap akan dilakukan supaya persiapan menuju babak kualifikasi PON di Jambi mendatang bisa lebih baik lagi. Jawa Tengah sendiri sudah mempelatdakan pegulatnya untuk menghadapi babak kualifikasi PON sejak Januari 2015.

 Ia bersama pengurus yang lain akan segera melakukan konsolidasi terkait dengan hasil yang dicapai pada turnamen Indonesia Terbuka ini.

 "Kami akui masih banyak kekurangan pada pegulat Jateng, terutama masalah fisik. Kami akan membuat program latihan yang tujuannya meningkatkan fisik sebelum berlaga di pra-PON mendatang," katanya. (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015