Tulungagung (Antara Jatim) - Keluarga  Sudjanarko di Tulungagung, Jawa Timur, menyatakan bangga atas lolosnya  pria asal Ngunut tersebut menjadi satu dari delapan  calon pimpinan KPK setelah diseleksi oleh panitia seleksi.
    
"Tentu saja kami bangga dan mendukung langkah-langkah yang dia pilih. Kami mendukung karena itu merupakan suatu kebanggaan dan prestasi," kata Sudarmadji, kakak kandung Sudjanarko di Tulungagung, Kamis.
    
Saat bertemu wartawan, Sudarmaji mengaku tidak menyangka adik kandungnya itu bisa lolos delapan besar calon pimpinan KPK. Informasi lolosnya Sudjanarko mereka diperoleh keluarga dari pemberitaan di berbagai media massa.
    
Di kalangan keluarga, Sujanarko dikenal cerdas dan berani. "Adik saya berprestasi, tegas dan tidak pernah aneh-aneh,” ungkapnya.
    
Dikatakan Sudarmaji, adiknya jarang pulang ke rumah Ngunut. Hal itu dinilai wajar oleh keluarga karena kesibukannya di Jakarta.
    
Sejak kecil, Sudjanarko senang membaca. "Memang dia senang membaca. Lulus SMA, melanjutkan di Unibraw jurusan elektro dan meraih gelar master di Jepang," katanya.
    
Pihak keluarga berharap, Sudjanarko bisa menjadi pemimpin yang baik, jujur dan tegas.
    
Tak hanya itu, keluarga juga menyadari risiko yang harus dihadapi ketika nanti terpilih menjadi pimpinan KPK.
    
Sujanarko diketahui merupakan alumni Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) atau sekarang berubah menjadi SMUN I Boyolangu.
    
Hal itu dibuktikan adanya keterangan resmi dari data sekolah yang saat ini masih tersimpan.
    
Dalam data tersebut, Sujanarko merupakan siswa pindahan dari SMAN IV Malang.
    
Masuk di SMPP saat kelas XI dan mengambil jurusan IPA. "Memang benar, Sujanarko itu merupakan alumni SMAN I Boyolangu yang dulu bernama SMPP. Lulus tahun 1980," ungkap Wakasek Kurikulum SMUN I Boyolangu Agus Winoto.
    
Sementara itu menurut Hari Supadi yang merupakan mantan guru SMA Sujanarko, prestasi anak didiknya itu terbilang baik.
    
Tata tertib sekolah dan kesopanan juga menjadi perhatian sekolah. Tidak ada peringatan ataupun sanksi yang diterima Sujanarko selama menjadi siswa.
    
"Nilainya memang baik dibandingkan teman-temannya," katanya saat ditemui di SMA PGRI I Tulungagung, tempat mengajarnya saat ini.
    
Supadi yang telah berusia 71 tahun itu berharap, Sujanarko bisa menjadi pemimpin jujur.
    
Selain itu bisa berbakti kepada bangsa dan negara. Untuk nilai akademik, Sujanarko mendapatkan nilai mulai lima (5) hingga delapan (8).
    
Nilai itu menuruit Supadi tergolong baik. "Dulu mendapat nilai baik itu sulit. Terendah dua (2) dan tertinggi sembilan (9) untuk penilaian. Tentunya saya bangga. Semoga menjadi orang yang jujur," ujarnya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015