Surabaya (Antara Jatim) - Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya menjembatani 23 universitas di kawasan timur Indonesia dengan pemerintah daerah setempat untuk mengatasi permasalahan yang ada di masing-masing wilayah dalam mengembangkan riset unggulan terkait potensi yang ada.
"Kerja sama ini sudah kami bangun sejak 2012 bersifat pendidikan, namun kami memilih kerja sama riset untuk pengembangan sumber daya manusia karena selama ini pemda setempat mencari solusi dari permasalahan daerahnya ke kawasan Jawa, sehingga kami berinisiatif sebagai jembatan mereka supaya universitas-universitas di daerah bisa dipercaya oleh pemda setempat," kata Koordinator kegiatan "Focus Group Discussion" (FGD) dengan EPI-Unet ITS, Gamantyo,Rabu.
Ia mengatakan, ITS dan 23 universitas mitra di kawasan timur Indoensia telah berhasil mengembagkan riset di bidang energi, kelautan, lingkungan hidup dan kebencanaan, transportasi laut maupun darat, serta sains dan material.
"Selain menjembatani antara universitas dan pemda, kami juga menyiapkan para ahli di bidang penelitian yang akan diteliti oleh beberapa universitas mitra kami sebagai tutor, sehingga hasil penelitian dari universitas tersebut bisa digunakan secara komersial atau paling tidak bisa berguna bagi masyarakat," ujarnya.
Namun, ia menambahkan hasil riset yang ada, tidak semuanya dapat bernilai komersial dan bernilai paten, karena yang layak paten adalah suatu invensi yang harus baru dan mengandung langkah inventif, dapat diterapkan di industri dan juga dapat dijelaskan dengan lengkap jelasnya.
"Penguatan penelitian harus diperlukan, yaitu elemen-elemen riset yang terdiri dari manajemen, organisasi, pelaku, fasilitas, relevansi riset, dana, dan jejaring, kemudian penelitian multi-disiplin, Lab-Based Education dan jejaring kerja sama penelitian," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, kerja sama riset terkait potensi unggulan di universitas dan pemda setempat itu dapat mengangkat potensi universitas dan daerah itu, sehingga sumberdaya manusia dan sumberdaya alam setempat akan berkembang, bahkan bisa menjadi inovasi bisnis.
Universitas di Kalimantan adalah Universitas Tanjungpura Pontianak, Universitas Palangkaraya, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Mulawarman, Universitas Borneo Tanah, dan Politeknik Tanah Laut - Kalimantan Selatan.
Sebanyak 23 universitas tersebut yaitu Universitas Sam Ratulangi, Universitas Negeri Manado, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Tadulako Palu, Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, Universitas Haluleo, dan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.
Selain itu, Universitas di Maluku adalah Universitas Khairun Ternate dan Universitas Pattimura, sedangkan universitas di Papua adalah Universitas Negeri Papua Manokwari, Universitas Cendrawasih, dan Universitas Musamus Merauke.
Sedangkan Universitas di Madura adalah Universitas Trunojoyo Madura (UTM), sedangkan di Bali adalah Udayana dan Universitas di Nusa Tenggara adalah Universitas Mataram (Unram)) dan Universitas Nusa Cendana (Kupang). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Kerja sama ini sudah kami bangun sejak 2012 bersifat pendidikan, namun kami memilih kerja sama riset untuk pengembangan sumber daya manusia karena selama ini pemda setempat mencari solusi dari permasalahan daerahnya ke kawasan Jawa, sehingga kami berinisiatif sebagai jembatan mereka supaya universitas-universitas di daerah bisa dipercaya oleh pemda setempat," kata Koordinator kegiatan "Focus Group Discussion" (FGD) dengan EPI-Unet ITS, Gamantyo,Rabu.
Ia mengatakan, ITS dan 23 universitas mitra di kawasan timur Indoensia telah berhasil mengembagkan riset di bidang energi, kelautan, lingkungan hidup dan kebencanaan, transportasi laut maupun darat, serta sains dan material.
"Selain menjembatani antara universitas dan pemda, kami juga menyiapkan para ahli di bidang penelitian yang akan diteliti oleh beberapa universitas mitra kami sebagai tutor, sehingga hasil penelitian dari universitas tersebut bisa digunakan secara komersial atau paling tidak bisa berguna bagi masyarakat," ujarnya.
Namun, ia menambahkan hasil riset yang ada, tidak semuanya dapat bernilai komersial dan bernilai paten, karena yang layak paten adalah suatu invensi yang harus baru dan mengandung langkah inventif, dapat diterapkan di industri dan juga dapat dijelaskan dengan lengkap jelasnya.
"Penguatan penelitian harus diperlukan, yaitu elemen-elemen riset yang terdiri dari manajemen, organisasi, pelaku, fasilitas, relevansi riset, dana, dan jejaring, kemudian penelitian multi-disiplin, Lab-Based Education dan jejaring kerja sama penelitian," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, kerja sama riset terkait potensi unggulan di universitas dan pemda setempat itu dapat mengangkat potensi universitas dan daerah itu, sehingga sumberdaya manusia dan sumberdaya alam setempat akan berkembang, bahkan bisa menjadi inovasi bisnis.
Universitas di Kalimantan adalah Universitas Tanjungpura Pontianak, Universitas Palangkaraya, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Mulawarman, Universitas Borneo Tanah, dan Politeknik Tanah Laut - Kalimantan Selatan.
Sebanyak 23 universitas tersebut yaitu Universitas Sam Ratulangi, Universitas Negeri Manado, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Tadulako Palu, Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, Universitas Haluleo, dan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.
Selain itu, Universitas di Maluku adalah Universitas Khairun Ternate dan Universitas Pattimura, sedangkan universitas di Papua adalah Universitas Negeri Papua Manokwari, Universitas Cendrawasih, dan Universitas Musamus Merauke.
Sedangkan Universitas di Madura adalah Universitas Trunojoyo Madura (UTM), sedangkan di Bali adalah Udayana dan Universitas di Nusa Tenggara adalah Universitas Mataram (Unram)) dan Universitas Nusa Cendana (Kupang). (*)
Editor : Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015