Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengimbau pabrikan segera melakukan pembelian tembakau Virginia Voor Oogst  (VO) dan Jawa, karena panen sudah sekitar 50 persen dari tanaman seluas  6.522 hektare.

"Panen tembakau Virginia VO dan Jawa di daerah kami sudah berlangsung sejak pertengahan Agustus, sehingga sudah banyak tanaman tembakau di petani maupun pedagang," kata Kepala Usaha Perkebunanan Dishutbun Bojonegoro Khoirul Insan, di Bojonegoro, Rabu.

Hanya saja, lanjut dia, panen yang berlangsung bervariasi, ada yang baru mengawal panen petikan daun basah, tapi ada juga yang sudah masuk petikan daun dua atau tiga.

"Pabrikan yang sudah melakukan pembelian tembakau baru PT Sadana Arif Nusa Ngawi, sejak 27 Agustus," jelas dia.

Perusahaan itu, katanya, bermitra dengan petani di sejumlah kecamatan dalam menanam tembakau rajangan Amil seluas 510 hektare.

Ketua Kelompok Tani Glongong Jaya di Desa Nglampin, Kecamatan Ngambon, Mardji, menjelaskan PT Sadana sudah melakukan pembelian tembakau rajangan Amil petikan bawah dengan harga Rp21.000/kilogram.
 
Harga itu, katanya, lebih tinggi dibandingkan dengan harga tembakau rajangan Amil tahun lalu, yang juga petikan bawah sebesar Rp20.000/kilogram.

"Kualitas tembakau rajangan Amil tahun ini lebih bagus dibandingkan tahun lalu," katanya, menegaskan.

Oleh karena itu, ia memperkirakan harga tembakau rajangan Amil yang ditanam petani di sejumlah kecamatan untuk petikan tengahan yang merupakan tembakau kualitas terbaik bisa mencapai Rp30.000/kilogram.(*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015