Surabaya (Antara Jatim) -  KRI Piton-821 dari jajaran Satuan Kapal Cepat Koarmatim yang saat ini di-Bawah Kendali Operasi (BKO) Gugus Keamanan Laut Komando Armada RI Kawasan Timur (Guskamlatim) telah menyelamatkan dua korban kapal tenggelam.

Kadispen Koarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman dalam keterangan pers kepada Antara di Surabaya, Selasa, menjelaskan awak KRI Piton-821 telah menyerahkan kedua korban itu ke Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut XIV Sorong pada Senin (31/8) malam.

Kedatangan KRI Piton-821 yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Ivan Halim di Dermaga Perikanan Sorong itu langsung disambut oleh Asintel dan Asops Danlantamal XIV.

"Saat itu (29/8), KRI Piton-821 sedang melaksanakan operasi keamanan laut di wilayah perairan Sorong Papua Barat, lalu menemukan dua korban yang terapung dengan bantuan bambu dan timba di daerah Perairan Utara Pulau Senapan," katanya.

Dengan sigap, kedua korban yang mengalami Hipoteri (penurunan suhu badan di bawah normal) dan luka bakar akibat sengatan sinar matahari tersebut diangkat ke atas KRI Piton-821 untuk segera mendapatkan pertolongan medis yang dilanjutkan dengan membawa korban ke Dermaga Perikanan Sorong untuk segera dievakuasi menuju RSAL dr. Oetojo Sorong.

Korban kapal tenggelam itu merupakan anak buah kapal (ABK) tradisional jenis Jolor yang saat itu (28/8) sedang melanjutkan pelayaran menuju Pulau Ayau (Kepulauan Asia) setelah beberapa saat berlabuh di Kolam Bandar Sorong untuk berbelanja bahan makanan di Pasar Boswesen.

Dalam keterangannya, korban selamat Toto Paparang dan Alexis menceritakan pada Sabtu (29/8) pukul 04.00 Wita, kapal yang digunakan tersebut menabrak bongkahan kayu yang sedang terapung di laut sehingga menyebabkan kapal mengalami kebocoran dan tenggelam di sebelah utara Pulau Senapan Sorong.

Hingga kini, ketiga rekan mereka yakni Erson, Randi dan Jojo belum dapat ditemukan.

Dalam upaya yang hampir sama, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Tegal Letkol Laut (P) Sirilus Arif S membentuk Tim SAR  bersama SAR Lanal Tegal, SAR BPBD Kota Tegal, SAR Kabupaten Brebes, dan SAR Polairud Polres Tegal Kota untuk menyelamatkan warga yang tenggelam di polder (penampungan air) Bayeman, Kelurahan Kaligangsa Kecamatan Margadana Kota Tegal.

Peristiwa itu terjadi pada Senin (31/8) dengan korban bernama Agus Nasuha (41) dari Desa Ketanggungan, RT 4 RW 1, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, namun Tim SAR belum bisa menemukan korban pada hari itu (31/8), karena terkendala keruhnya air serta hari yang semakin gelap.

Tim SAR memutuskan untuk meneruskan kegiatan pencarian tersebut pada Selasa (1/9) pagi dan akhirnya sekiranya pukul 11.05 WIB dapat menemukan jasad korban tidak jauh dari area korban tenggelam dengan kondisi tubuh yang sudah membengkak. Segera jasad korban tersebut dievakuasi menuju RSU Kardinah Tegal untuk dilakukan autopsi.

Sementara itu, Asisten Operasi (Asops) Kasal Laksamana Muda TNI Arie Soedewo menutup rangkaian Gladi Posko Latihan Armada Jaya XXXIII Tahun 2015 di Gedung R. Mulyadi Kobangdikal Surabaya, Jumat (28/8).

Sebelum upacara penutupan dari latihan yang berlangsung sejak 20 Agustus 2015 itu dilaksanakan Kaji Ulang yang dipimpin langsung oleh Direktur Latihan (Dirlat) Laksamana Muda TNI I.N.G.N Ary Atmaja serta pembacaan hasil dan evaluasi latihan yang disampaikan oleh tim penilai.

Dalam penutupan latihan Armada Jaya XXXIIII 2015 itu, Asops Kasal menyampaikan beberapa penekanan antara lain pelaksanaan operasi dilaksanakan sesuai dengan doktrin Komando Pengendalian, perlu adanya pembelajaran tentang Kogasgab lain agar taktik yang dikembangkan dapat terjalin dengan baik, mempertajam kemampuan pada tiap-tiap tahapan latihan.

"Apa yang menjadi kekurangan pada latihan kali ini dapat menjadi bahan evaluasi pada latihan-latihan ke depan," katanya dalam acara yang dihadiri Gubernur Akademi Angkatan Laut Mayjen TNI (Mar) Guntur IC Lelono, Kasarmatim Laksma TNI Mintoro Yulianto dan Kasarmabar Laksma TNI Dr. Amarulla Oktavian itu. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015