Surabaya (Antara Jatim) - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyetujui nama Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI Angkatan Laut (Kobangdikal) untuk kembali menjadi Komando Pendidikan TNI Angkatan Laut (Kodikal).
"Ini (persetujuan) mengubah istilah-istilah yang ada sejak tahun 2005, yang menyebutkan kata 'pengembangan' dalam nomenklatur," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi di Surabaya, Selasa.
Setelah menjadi inspektur upacara serah terima jabatan (sertijab) Komandan Kobangdikal di Lapangan Laut Maluku, Kobangdikal, Bumimoro, Surabaya, ia mengatakan pihaknya baru saja melakukan pembicaraan dengan Panglima TNI tentang keberadaan komando pendidikan di masing-masing kesatuan.
Dalam pembicaraan itu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ingin menyeragamkan nomenklatur komando pendidikan di jajaran TNI AD, AL, dan AU, sehingga hal itu mengubah istilah-istilah yang ada sejak tahun 2005 yang menyebutkan kata "pengembangan" dalam nomenklatur.
"Misalnya, TNI AL memakai istilah Kobangdikal sejak tahun 2005 dan kini kembali menjadi Komando Pendidikan Angkatan Laut (Kodikal), namun Kodikal tetap memiliki misi pengembangan dalam kurikulum yang diajarkan," katanya.
Dalam sambutannya, perwira tinggi bintang empat itu mengatakan Kodikal akan menyiapkan kurikulum pendidikan yang selalu mengalami "update", karena senjata baru akan terus ada, sehingga kajian-kajian pendidikan akan tetap ada.
"Untuk semua prajurit yang mengikuti pendidikan diberi bekal sama. Materi yang ada dikolaborasikan dengan lingkungan dan teknologi yang berkembang, mengisi ruang penguatan pertahanan untuk kedaulatan negara," katanya.
Oleh karena itu, komandan di Kodikal merupakan bagian sumber daya dan faktor utama yang menentukan warna organisasi dan kesiapan SDM di TNI AL.
"Kurikulum yang update disiapkan untuk mencetak prajurit profesional dan siap pakai, serta mampu mengimplementasikan TNI AL berkelas dunia," katanya.
Sementara itu, jabatan Dankobangdikal diserahterimakan dari Laksamana Muda TNI Ary Atmaja kepada Laksamana Muda TNI Tri Wahyudi Sukarno dalam upacara yang melibatkan 1.565 prajurit siswa dan antap Kobangdikal.
Ary Atmaja selanjutnya mengemban tugas sebagai Staf Khusus KSAL, sedangkan Tri Wahyudi Sukarno sebelumnya menjabat Sesmilpres Kemsetneg Jakarta. Pejabat baru Dankobangdikal merupakan putra Jawa Timur yang kelahiran Malang pada 19 Januari 1963.
"Pergantian pimpinan di jajaran TNI AL tidaklah lama, karena paling cepat enam bulan dan terlama setahun. Saya dan Pangarmatim berganti, lalu enam bulan berikutnya ke Asrena. Rotasi dalam rangka pembinaan," kata KSAL.
Upacara sertijab yang dihadiri para Pangkotama TNI AL, pejabat teras Mabesal, dan pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Jatim itu dimeriahkan dengan persembahan Orkes Simponi yang diperagakan 75 personel dari Satuan Musik Kobangdikal. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Ini (persetujuan) mengubah istilah-istilah yang ada sejak tahun 2005, yang menyebutkan kata 'pengembangan' dalam nomenklatur," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi di Surabaya, Selasa.
Setelah menjadi inspektur upacara serah terima jabatan (sertijab) Komandan Kobangdikal di Lapangan Laut Maluku, Kobangdikal, Bumimoro, Surabaya, ia mengatakan pihaknya baru saja melakukan pembicaraan dengan Panglima TNI tentang keberadaan komando pendidikan di masing-masing kesatuan.
Dalam pembicaraan itu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ingin menyeragamkan nomenklatur komando pendidikan di jajaran TNI AD, AL, dan AU, sehingga hal itu mengubah istilah-istilah yang ada sejak tahun 2005 yang menyebutkan kata "pengembangan" dalam nomenklatur.
"Misalnya, TNI AL memakai istilah Kobangdikal sejak tahun 2005 dan kini kembali menjadi Komando Pendidikan Angkatan Laut (Kodikal), namun Kodikal tetap memiliki misi pengembangan dalam kurikulum yang diajarkan," katanya.
Dalam sambutannya, perwira tinggi bintang empat itu mengatakan Kodikal akan menyiapkan kurikulum pendidikan yang selalu mengalami "update", karena senjata baru akan terus ada, sehingga kajian-kajian pendidikan akan tetap ada.
"Untuk semua prajurit yang mengikuti pendidikan diberi bekal sama. Materi yang ada dikolaborasikan dengan lingkungan dan teknologi yang berkembang, mengisi ruang penguatan pertahanan untuk kedaulatan negara," katanya.
Oleh karena itu, komandan di Kodikal merupakan bagian sumber daya dan faktor utama yang menentukan warna organisasi dan kesiapan SDM di TNI AL.
"Kurikulum yang update disiapkan untuk mencetak prajurit profesional dan siap pakai, serta mampu mengimplementasikan TNI AL berkelas dunia," katanya.
Sementara itu, jabatan Dankobangdikal diserahterimakan dari Laksamana Muda TNI Ary Atmaja kepada Laksamana Muda TNI Tri Wahyudi Sukarno dalam upacara yang melibatkan 1.565 prajurit siswa dan antap Kobangdikal.
Ary Atmaja selanjutnya mengemban tugas sebagai Staf Khusus KSAL, sedangkan Tri Wahyudi Sukarno sebelumnya menjabat Sesmilpres Kemsetneg Jakarta. Pejabat baru Dankobangdikal merupakan putra Jawa Timur yang kelahiran Malang pada 19 Januari 1963.
"Pergantian pimpinan di jajaran TNI AL tidaklah lama, karena paling cepat enam bulan dan terlama setahun. Saya dan Pangarmatim berganti, lalu enam bulan berikutnya ke Asrena. Rotasi dalam rangka pembinaan," kata KSAL.
Upacara sertijab yang dihadiri para Pangkotama TNI AL, pejabat teras Mabesal, dan pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Jatim itu dimeriahkan dengan persembahan Orkes Simponi yang diperagakan 75 personel dari Satuan Musik Kobangdikal. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015