Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan pasokan ikan laut dari pedagang pemasok ke pasar setempat masih langka, disebabkan nelayan di pantura Tuban, tidak banyak memperoleh ikan laut, dalam sepekan terakhir.    
    
"Perolehan nelayan biasanya bisa berton-ton, tapi sekarang hanya sekitar 50 kilogram/harinya," kata seorang pedagang ikan laut di Pasar Kota, Bojonegoro Hanik, di Bojonegoro, Jumat.

Hanik, yang juga sebagai pemilik perahu pencari ikan di Tuban, menjelaskan perahunya, yang dengan sejumlah pekerja, lebih sering tidak bisa memperoleh ikan dengan jumlah banyak, sejak sepekan ini.
    
"Kalau hari ini saya bisa memperoleh sekitar 2 kuintal ikan laut, ya hanya kebetulan. Besok ya belum tentu bisa dapat ikan, sebab pengaruh angin laut yang kencang," katanya.
    
Perolehan ikan itu, lanjutnya, kemudian dibagi kepada sejumlah pedagang di pasar setempat, untuk dijual kepada konsumen.
    
"Saya sendiri hanya kebagian 20 kilogram, padahal kalau normal saya bisa dan memperoleh 1 kuintal per harinya," ucap seorang pedagang ikan laut lainnya Lina, menambahkan.
    
"Saya malah cuma dapat kebagian satu ekor tenggiri, dua ekor dorang dan satu ekor kakap," ucap pedagang ikan laut lainnya Bambang.
    
Oleh karena itu, kata Lina,  sejumlah pedagang menambah dagangannya dengan berbagai jenis ikan air tawar.

Selain ikan laut langka, menurut Hanik, Sutin, juga para pedagang ikan laut lainnya, harga berbagai macam jenis ikan laut di pasar setempat rata-rata naik berkisar Rp5.000-Rp10.000/kilogram, dibandingkan ketika pasokan normal.
    
Data harga ikan laut di pasar setempat, ikan tenggiri Rp80.000/kilogram, dorang Rp55.000/kilogram, kakap Rp35.000/kilogram, rajungan dan kepiting berkisar Rp70.000-Rp80.000/kilogram.
    
Ikan nus Rp25.000/.kilogram, cumi-cumi Rp25.000/kilogram, duang laut Rp45.000/kilogram, dan salem Rp25.000/kilogram.
    
"Kemungkinan sulit ikan laut masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan," ucap Bambang. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015