Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mempersilakan pengusaha asal Thailand menanamkan investasi, khususnya di bidang infrastruktur jalan tol, pariwisata, energi, maritim, dan manufaktur.

"Silakan investasi di Jatim dan saya jamin akan menguntungkan," ujarnya saat menerima 23 delegasi investor dan konsultan bisnis "Thailand Board of Investment" (BOI) di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis.

Alasan utamanya, kata dia, Jatim memiliki prospek cerah karena merupakan pusat logistik dan konektivitas Indonesia Timur.

Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut juga menyampaikan bahwa Jatim tidak hanya melayani penduduknya yang berjumlah 38 juta jiwa saja, tetapi juga melayani lebih dari 120 juta jiwa penduduk di lebih dari 19 provinsi.

Menurut dia, meski ekonomi dunia sedang lesu, namun Jatim mampu mencatat kinerja ekonomi baik, yakni pada semester pertama 2015 mencapai 5,22 persen atau di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,02 persen.

Selain itu, minat Investasi PMA & PMDN berdasarkan izin prinsip pada semester-1 2015 mencapai 98,78 persen dari semester pertama 2014 (Rp85,74 triliun), kemudian pada semester sama 2015, Realisasi Investasi PMA, PMDN & PMDN Non-Fas mencapai 80,30 persen dari semester awal 2014 (Rp85,74 triliun).

Orang nomor satu di Jatim itu menjelaskan, investasi di wilayahnya dijamin beberapa hal, yakni proses perizinan mudah dan cepat, ketersediaan lahan, ketersediaan listrik, serta tenaga kerja berkualitas.

"Bahkan untuk ketersediaan listrik, kami punya surplus sebesar 1.199 MW. Inilah yang membuat iklim perekonomian Jatim menjadi aman, nyaman, dan kondusif," ucapnya.

Sementara itu, pimpinan delegasi Thailand, Ms. Chutima Phumsrisawat yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif BOI mengakui ingin melihat berbagai peluang investasi di Jatim.

"Kami ingin melihat dan meningkatkan kerja sama bisnis di sini yang tentunya akan saling menguntungkan untuk Jatim dan Thailand," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015