Surabaya (Antara Jatim) - Pengamat Politik dari Universitas Airlangga Surabaya Hariadi menilai adanya indikasi permainan di tingkat lokal menyusul belum turunnya rekomendasi asli dari DPP Partai Amanat Nasional (PAN) untuk Cawali-Cawawali Surabaya Rasiyo-Abror.

Hariyadi kepada wartawan di Surabaya, Senin, mengatakan sikap tegas Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan bahwa rekomendasi yang ditekennya telah diserahkan, merupakan jaminan dari petinggi partai PAN, untuk "all-out" menghadapi Pilkada Surabaya tahun ini.
    
Bahkan Zulkifli bahkan siap turun ke Surabaya jika masih ada persoalan ditingkat bawah mengenai hambatan ini. "Hal itu merupakan jaminan yang cukup melegakan sebenarnya. Bahwa DPP PAN telah menseriusi terkait kasus rekomendasi asli yang terus dipertanyakan sampai saat ini," ujar Hariadi.
    
Menurut Hariadi, jaminan dari Ketua PAN tersebut mengindikasikan komunikasi politik ditingkat pusat  tidak ada persoalan. Kendati begitu ada beberapa hal yang perlu disorot.
    
"Ada indikasi menjadi permainan kader ditingkat bawah. Sebab, DPP PAN sendiri sudah memberikan jaminan," ujarnya.
    
Jika terbukti, lanjut dia, petinggi DPP PAN sedianya harus bisa memberikan sanksi kepada bawahannya terkait penahanan surat rekomendasi tersebut.
    
"Tapi bagaimanapun juga hal itu merupakan indisipliner. Sehingga perlu adanya sanksi," ujarnya.
    
Ketua DPD PAN Surabaya Surat menyatakan sikap partainya sampai saat ini menunggu arahan dari pusat, yang disampaikan oleh pengurus DPW PAN Jatim.
    
"Kami tidak berani melangkahi. Sampai saat ini belum ada arahan dari pusat, ditunggu saja," katanya.
    
Saat ditanya soal kabar bahwa rekomendasi asli tersebut akan diserahkan ke KPU Surabaya pada Rabu (19/8), Surat mengatakan hal itu bisa saja dimungkinkan.   "Kalau memang perintah DPP demikian, ya kami serahkan," katanya.

 Surat menegaskan rekomendasi Rasiyo-Abror berupa scan atau tidak adanya tanda tangan dan stempel basah yang dikirim melalui email pada saat pendaftaran berlangsung menunjukkan komitmen PAN untuk tidak menunda pelaksaaan Pilkada Surabaya pada 9 Desember 2015. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015