Surabaya (Antara Jatim) - Pelantikan Direktur Utama Rumah Sakit Umum dr Soetomo menunggu pembenahan sistem adminitrasi menyusul hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di rumah sakit itu.
"Masih menunggu pembenahan sistem adminitrasi di RSU dr Soetomo, sebagaimana hasil pemeriksaan BPK," ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada wartawan di Surabaya, Sabtu.
Ia menjelaskan, pembenahan ada di sistem yang harus satu, antara lain Graha Amerta jangan sampai mempunyai sistem sendiri.
"Harus dibenahi melalui informasi teknologi sehingga kalau sudah matang maka baru akan dilantik," ucap gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut.
Posisi direktur utama di rumah sakit terlengkap se-Indonesia Timur tersebut saat ini dijabat oleh seorang Pelaksana Tugas (Plt), yakni dr Harsono yang sehari-harinya bertugas sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Mantan Bupati Ngawi dua periode tersebut menggantikan dr Dodo Anondo sebagai orang nomor satu di RSU dr Soetomo per 1 Juli 2015 setelah memasuki masa pensiun.
Dijelaskan Pakde Karwo, posisi yang ditinggalkan Dodo Anondo akan diisi oleh pejabat eselon II dan pelantikan akan dilakukan usai pembenahan menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK.
Akibat belum beresnya sistem adminitrasi di RSU dr Soetomo tersebut berimbas pada pelantikan di dua jabatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya, yakni Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan dan Kapala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Bojonegoro.
Per 1 Juni, posisi Kadisnakertransduk yang sebelumnya dijabat Edy Purwinarto diisi oleh Sukardo (Asisten IV Setdaprov Jatim).
"Pak Edy Purwinarto masuk masa pensiun. Khusus posisi ini, Pak Sukardo sekarang intens berkomunikasi menghadapi penetapan upah minimum kabupaten/kota 2016 yang sudah mulai dibahas," katanya.
Sedangkan, Kepala Bakorwil Bojonegoro Jogy Hendryadi juga resmi per 1 Juli memasuki masa pensiun sehingga diisi Plt Dedy Ferdinand.
Nantinya, lanjut dia, pelantikan akan dilakukan bersamaan dengan sejumlah posisi lain yang juga ditinggalkan pejabatnya pensiun, salah satunya Wakil Direktur Umum RSU dr Soetomo Pungky Hendriastjarjo. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Masih menunggu pembenahan sistem adminitrasi di RSU dr Soetomo, sebagaimana hasil pemeriksaan BPK," ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada wartawan di Surabaya, Sabtu.
Ia menjelaskan, pembenahan ada di sistem yang harus satu, antara lain Graha Amerta jangan sampai mempunyai sistem sendiri.
"Harus dibenahi melalui informasi teknologi sehingga kalau sudah matang maka baru akan dilantik," ucap gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut.
Posisi direktur utama di rumah sakit terlengkap se-Indonesia Timur tersebut saat ini dijabat oleh seorang Pelaksana Tugas (Plt), yakni dr Harsono yang sehari-harinya bertugas sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Mantan Bupati Ngawi dua periode tersebut menggantikan dr Dodo Anondo sebagai orang nomor satu di RSU dr Soetomo per 1 Juli 2015 setelah memasuki masa pensiun.
Dijelaskan Pakde Karwo, posisi yang ditinggalkan Dodo Anondo akan diisi oleh pejabat eselon II dan pelantikan akan dilakukan usai pembenahan menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK.
Akibat belum beresnya sistem adminitrasi di RSU dr Soetomo tersebut berimbas pada pelantikan di dua jabatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya, yakni Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan dan Kapala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Bojonegoro.
Per 1 Juni, posisi Kadisnakertransduk yang sebelumnya dijabat Edy Purwinarto diisi oleh Sukardo (Asisten IV Setdaprov Jatim).
"Pak Edy Purwinarto masuk masa pensiun. Khusus posisi ini, Pak Sukardo sekarang intens berkomunikasi menghadapi penetapan upah minimum kabupaten/kota 2016 yang sudah mulai dibahas," katanya.
Sedangkan, Kepala Bakorwil Bojonegoro Jogy Hendryadi juga resmi per 1 Juli memasuki masa pensiun sehingga diisi Plt Dedy Ferdinand.
Nantinya, lanjut dia, pelantikan akan dilakukan bersamaan dengan sejumlah posisi lain yang juga ditinggalkan pejabatnya pensiun, salah satunya Wakil Direktur Umum RSU dr Soetomo Pungky Hendriastjarjo. (*)
Editor : Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015