Kediri (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, bersiap memperbaiki infrastruktur pascakemenangan dalam sidang di PTUN Surabaya guna lebih menarik kunjungan wisatawan ke Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut).

"Kami cukup lega dengan hasil PTUN, berarti kami bisa mengelola (Gunung Kelud) dengan lebih baik," kata Wakil Bupati Kediri Masykuri di Kediri, Jumat.

Ia mengatakan dalam waktu dekat akan melakukan perbaikan sejumlah infrastruktur di lokasi tersebut. Sejumlah fasilitas terutama infrastruktur seperti jalan, jembatan, maupun bangunan di kawasan Gunung Kelud rusak akibat erupsi gunung itu pada 2014.

Ia mengatakan, pemerintah kabupaten bisa melakukan perbaikan dengan lebih lega, sebab ada payung hukum sudah. Saat ini sudah ada keputusan dari PTUN terkait dengan batas wilayah gunung tersebut, dimana dari hasil sidang memenangkan gugatan Kabupaten Kediri. Status gunung itu akhirnya masuk di kawasan Kabupaten Kediri.

Masykuri mengatakan, potensi pariwisata di kawasan gunung tersebut saat ini juga terus ditingkatkan. Selain nantinya mengandalkan wisata di puncak gunung, terdapat sejumlah alternatif wisata lain misalnya petik stroberi, petik nanas, bahkan ada juga lokasi "Off Road" di kawasan tersebut.

Potensi wisata di gunung itu, lanjut dia masih cukup tinggi, kendati telah terjadi erupsi di gunung tersebut. Setiap akhir pekan, kunjungan wisatawan bisa mencapai ribuan dengan jumlah pasti sekitar 3.000 pengunjung.

Menurut dia, perbaikan infrastruktur bukan hanya dimaksudkan untuk menarik kunjungan wisatawan saja, melainkan berusaha memberikan ruang rekreasi yang aman dan nyaman.

"Kalau infrastruktur tidak baik, kasihan juga. Kami ingin siapkan tempat rekreasi yang aman dan nyaman," ujarnya.

Untuk perbaikan infrastruktur jalan, Wabup mengatakan sudah dimulai setelah erupsi Gunung Kelud pada 2014, namun belum maksimal. Kendala salah satunya karena masih ada sengketa batas wilayah dengan Kabupaten Blitar.

Sedangkan untuk pengerukan pasir di puncak Gunung Kelud, nantinya akan dilakukan oleh pemerintah pusat. Hal itu sesuai dengan aturan untuk penanganan bencana erupsi.

Selain membersihkan pasir serta material kelud lainnya, juga membersihkan terowongan. Tempat itu menjadi salah satu tempat yang sangat penting, sebab salah satu fungsi dari terowongan untuk menstabilkan kandungan air. Jika tidak kunjung dilakukan perbaikan, nantinya dikhawatirkan bisa memicu bencana alam seperti banjir.

"Balai besar yang akan membersihkan material. Yang utama adalah terowongan, karena fungsinya mengurangi debit air. Jika tidak dibuka bisa bahaya," ujarnya.

Ia berharap, dengan adanya perbaikan ke depan pontensi wisata di Gunung Kelud bisa lebih maksimal. Pengunjung pun juga bisa nyaman saat berkunjung ke kelud. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015