Kediri (Antara Jatim) - Rektor Universitas Nusantara PGRI Kediri Samari akhirnya mengundurkan diri dari posisinya setelah tidak mampu menyelesaikan persoalan di dalam kampus, sebagai imbas status nonaktif kampus tersebut oleh Kemenristek dan Dikti.

"Pak Samari mengundurkan diri. Kami saat ini mencoba mengomunikasikan dengan Dikti untuk penggantinya," kata Ketua Yayasan UNP Kediri Sugiono di Kediri, Jawa Timur, Rabu.

Ia mengatakan, yayasan sudah menerima pengunduran diri dari Samari. Saat ini, yayasan sudah mengajukan nama untuk menggantikan posisi rektor, yaitu Sulistiono, yang merupakan direktur pascasarjana di kampus.

Sugiono mengatakan, ingin secepatnya menyelesaikan permasalahan yang ada saat ini di kampus. Ia juga tidak ingin berlama-lama, dengan meminta penuh tanggung jawab dari Samari.

Menurut dia, yang terjadi saat kampus ditangani oleh Samari adalah sebuah pembelajaran, sehingga ke depan yayasan akan berupaya lebih baik lagi. Kejadian yang sama diharapkan tidak terulang lagi di kepengurusan selanjutnya.

"Jika mencari debat untuk menuntut tanggung jawab tidak akan selesai. Langkah berikutnya kami cari solusi untuk penyembuhannya dulu," ujarnya.

Tim dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristek-Dikti) melakukan audit akademis di kampus UNP PGRI Kediri, Jawa Timur, terkait dengan status nonaktif kampus tersebut.

Dari pemeriksaan tersebut diketahui terdapat beberapa masalah, seperti tentang rasio antara dosen pengajar dan mahasiswa. Sejumlah jurusan rasionya dinilai tidak masuk akal, karena melebihi dari porsi ideal kegiatan belajar mengajar. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015