Pasuruan (Antara Jatim) - Debit air sumber Banyubiru, Desa Sumberejo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan menurun hingga sembilan centimeter (cm) akibat kemarau panjang yang berlangsung selama beberapa waktu terakhir.

"Kemarau panjang yang berlangsung beberapa hari terakhir ini tidak hanya mengakibatkan beberapa wilayah mengalami kekeringan, namun juga debit air di kolam keramat sumber Banyubiru juga mengalami penyusutan drastis sedalam sembilan CM," kata Kepala UPT Pemandian Alam Banyubiru, Rudi Supiyono di Pasuruan, Rabu.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, penyusutan debit kolam ini mencapai sembilan CM yang diketahui dari tanda batas pada tembok kolam pemandian yang dipercaya dapat membawa berkah tersendiri jika mandi atau sebatas cuci muka di kolam keramat tersebut.

"Sumber air kolam Banyubiru tidak seperti beberapa tahun lalu, namun sekarang sudah susut sembilan CM dan diperkirakan akan terus menyusut pada musim kemarau ini. Sumber air Banyubiru selain dipergunakan untuk kepentingan pariwisata juga dimanfaatkan masyarakat untuk pertanian dan kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Bhakti Jati Permana menyatakan, meski memiliki sumber air melimpah, sebanyak 23 desa di 7 kecamatan yang berada di kawasan atas sumber air Banyubiru dan Umbulan rawan terjadi kekeringan. Daerah rawan kekeringan ini berada di Kecamatan Lumbang, Lekok, Pasrepan, Grati, Winongan, Puspo dan Kejayan.(*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015