Bangkalan (Antara Jatim) - Sebanyak 28 hektare tanaman padi milik petani di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur mengalami puso akibat kekeringan dan kekurangan air pada kemarau kali ini.

"Tanaman padi yang gagal panen karena mengalami puso ini berada di Kecamatan Blega. Sebagian besar tanaman padi yang puso ditanam pada lahan tadah hujan," kata Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Bangkalan Agus Irianto, Rabu.

Institusi ini menetapkan puso karena sekitar 85 persen kondisi tanaman padi para petani di wilayah itu sudah mengering.

"Meskipun begitu bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya luas lahan yang puso menurun," ucapnya.

Ia menjelaskan, tahun lalu, tanaman padi yang puso mencapai 37 hektare dan sebagian besar tanaman padi yang mengalami puso ditanam pada sawah tadah hujan. Artinya, hanya mengandalkan hujan turun untuk mengairi sawahnya. Jika tidak ada, mereka tidak bisa mengairi sawah.

"Sebenarnya petani sudah tahu kalau sawahnya tadah hujan, tapi mereka berspekulasi. Jika turun hujan akan berhasil, namun bila tidak hujan maka akan rugi," paparnya.(*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015