Pamekasan (Antara Jatim) - Pertanian di Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur pada musim kemarau terkendala irigasi, sehingga produksi pertanian, terutama tanaman padi, hanya sekali dalam setahun.

"Jika saluran irigasi lancar dan bisa mengjangkau semua lahan pertanian, maka produksi pertanian, terutama padi, tidak hanya sekali dalam setahun, tapi bisa dua kali," kata Danramil 0826/09 Pakong Kapten Inf Heru Suprayitno, Kamis.

Heru mengamukakan hal ini, menjelaskan hasil survei di sejumlah lahan pertanian di Kecamatan Pakong Babinsa, Mantri Tani dan Pengurus Gabungan Kelompok Tani di wilayah itu, Rabu (29/7).

Dalam rilis yang disampaikan kepada Antara, Kamis, dijelaskan, di Kecamatan Pakong, Pamekasan itu, sebenarnya terdapat dua lokasi yang memungkinkan dioptimalkan sebagai irigasi pertanian. Yakni, Sumber Rajeh yang berlokasi di Dusun Panabber, Desa Bicorong dan Sumber Laras di Dusun Laras Desa Bajang.

Air yang berasal dari Sumber Rajeh, dimanfaatkan oleh Kelompok Tani (Poktan) Yazro' di Dusun Sawah Desa Bicorong, panjang irigasi 250 meter dan lebar 60 cm dengan tinggi 70 cm. 

Apabila di lokasi tersebut dibangun irigasi, maka akan bisa mengairi sawah kurang lebih 20 hektare, dengan peluang tanam padi bisa hingga 3 kali dalam setahun. 

Sementara, terkait air di Sumber Laras diperkirakan akan berpeluang bisa ditanami padi dua kali dan jagung 1  dalam setahun dengan perkiraan kebutuhan panjang irigasi sekitar 200 meter, lebar 60 cm dan tinggi 70 cm.

"Perkiraan kami bisa mengairi sekitar 10 hektare tahan pertanian warga disini pada musim kemarau, seperti sekarang ini," kata Ketua Kelompok Tani Sumber Laras, Fatlillah.

Berdasarkan catatan Antara, persoalan pemerataan pembangunan irigasi di Kabupaten Pamekasan ini bukan hanya di Kecamatan Pakong, akan tetapi juga di sejumlah kecamatan lain.

Seluas 53,75 hektare tanaman padi terancam gagal panen pada musim tanam kedua tahun ini akibat kekeringan yang melanda wilayah itu. Kekeringan ini berada di empat kecamatan meliputi Kecamatan Tlanakan, Pademawu, Galis, dan Kecamatan Palengaan.

"Tanaman padi yang terancam gagal panen itu di empat kecamatan," kata Kepala Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman Pangan dan Holtikultura Pamekasan Nurul Hidayat, beberapa hari lalu.. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015