Probolinggo (Antara Jatim) - Hujan abu vulkanis yang dikeluarkan Gunung Raung (3.332 mdpl) masih terjadi dan menyebar hingga ke sejumlah wilayah daerah barat daya dari Gunung Raung, termasuk ke Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
"Hujan abu vulkanis dari kegiatan Gunung Raung itu menyebar hingga 6 wilayah Kecamatan di Kabupaten Probolinggo utamanya di Kecamatan Paiton, Pajarakan, Banyu Anyar, Dringu, Pakuniran dan Kraksaan bahkan abu vulkanik tersebut hingga ke Kota Probolinggo," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Jayadi, Rabu.
Ia mengatakan, Gunung Raung masih berstatus siaga, sehingga masyarakat diimbau harus berhari-hati atas penyebaran abu vulkanik tersebut karena mengandung silika tajam, sehingga membuat lebih iritatif di mukosa selaput mata dan pernapasan dan dikhawatirkan orang yang terpapar abu ini bisa terkena radang mata atau radang pernapasan.
"Penyebaran abu raung ini sangat membahayakan untuk kesehatan, terutamanya untuk anggota tubuh seperti mata dan radang pernafasan karena abu raung tersebut mengandung silika tajam yang dapat membuat lebih iritatif di mukosa selaput mata dan pernapasan jika dihirup secara terus menerus," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan agar masyarakat sebisa mungkin di rumah terutama jika masih terjadi hujan abu. Apabila masyarakat ingin keluar rumah, maka sebaiknya menggunakan masker, dan jika naik motor, maka mata harus dilindungi dengan memakai kaca mata atau memakai helm yang tertutup.
"Imbauan penggunaan masker ini diutamakan bagi warga yang berpotensi alergi dan sebelumnya sudah memiliki keluhan pada saluran pernapasan karena dikhawatirkan partikel abu yang sangat halus ini bisa masuk ke paru-paru ketika bernapas, sehingga apabila paparan terhadap abu cukup tinggi, maka gangguan pernafasan," jelasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Hujan abu vulkanis dari kegiatan Gunung Raung itu menyebar hingga 6 wilayah Kecamatan di Kabupaten Probolinggo utamanya di Kecamatan Paiton, Pajarakan, Banyu Anyar, Dringu, Pakuniran dan Kraksaan bahkan abu vulkanik tersebut hingga ke Kota Probolinggo," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Jayadi, Rabu.
Ia mengatakan, Gunung Raung masih berstatus siaga, sehingga masyarakat diimbau harus berhari-hati atas penyebaran abu vulkanik tersebut karena mengandung silika tajam, sehingga membuat lebih iritatif di mukosa selaput mata dan pernapasan dan dikhawatirkan orang yang terpapar abu ini bisa terkena radang mata atau radang pernapasan.
"Penyebaran abu raung ini sangat membahayakan untuk kesehatan, terutamanya untuk anggota tubuh seperti mata dan radang pernafasan karena abu raung tersebut mengandung silika tajam yang dapat membuat lebih iritatif di mukosa selaput mata dan pernapasan jika dihirup secara terus menerus," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan agar masyarakat sebisa mungkin di rumah terutama jika masih terjadi hujan abu. Apabila masyarakat ingin keluar rumah, maka sebaiknya menggunakan masker, dan jika naik motor, maka mata harus dilindungi dengan memakai kaca mata atau memakai helm yang tertutup.
"Imbauan penggunaan masker ini diutamakan bagi warga yang berpotensi alergi dan sebelumnya sudah memiliki keluhan pada saluran pernapasan karena dikhawatirkan partikel abu yang sangat halus ini bisa masuk ke paru-paru ketika bernapas, sehingga apabila paparan terhadap abu cukup tinggi, maka gangguan pernafasan," jelasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015