Surabaya (Antara Jatim) - Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur Laksda TNI Darwanto menyaksikan secara langsung evakuasi korban di laut dalam Latihan Kesehatan Terpadu (Latkesdu) TNI AL Tahun 2015 di Dermaga Madura Ujung Koarmatim, Surabaya, Selasa.
     
"Kesehatan TNI Angkatan Laut merupakan salah satu pendukung Sistem Armada Terpadu (SSAT)," katanya, didampingi Wakapuskes TNI Laksma TNI drg Bambang Haryoto R Sp.Ort, Kadiskesal Laksma TNI dr Syarief Hidayat Sp.KK, dan Komandan Lantamal V Surabaya Brigjen TNI Marinir Rudy Andi Hamzah.
     
Pangarmatim menyatakan untuk mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok Kesehatan TNI AL perlu adanya latihan kesehatan secara terus menerus, bertingkat, dan berlanjut dalam bentuk Latkesdu yang merupakan latihan puncak Kesehatan TNI AL untuk mendukung Operasi Amfibi, Operasi Gabungan, dan lainnya.
     
Unsur-unsur yang terlibat dalam latihan gabungan antara TNI, Polri, Pemerintah, dan Swasta itu terdiri dari empat KRI, empat sekoci, sebuah Landing Crew Utility (LCU), dan sejumlah Pesawat Udara (Puspenerbal dan Basarnas).
     
Selanjutnya, dua unit Tank Amphibi, satu unit LVT7 Ambulance, satu unit Defender Ambulance, satu set Rumkit Lapangan, enam unit Ranmor angkut personel (Liaz dan Unimog), 17 unit Ambulance dari instasi militer maupun swasta, tiga unit Kereta Merta.
     
Secara garis besar, skenario latihan menampilkan terjadinya pertempuran dengan pihak musuh hingga mengakibatkan jatuhnya banyak korban yang harus segera dievakuasi dan diberikan pertolongan medis.
     
Proses pertolongan dan evakuasi korban menemui beberapa masalah dan kesulitan yang akhirnya bisa diselesaikan oleh Prajurit Kesehatan TNI AL.
     
Menurut Kepala Pengawas Pengendali (Kawasdal) Kolonel Laut (KH) Dr Agus Guntoro Sp.BS yang sehari-hari menjabat Kepala Dinas Kesehatan Koarmatim (Kadiskesarmatim), latihan pelaksanaan dari hasil latihan tingkat I, II, III, hingga akhir berhasil sesuai dengan rencana.
     
Di akhir pelaksanaan latihan, Pangarmatim berharap latihan ini dapat dikembangkan lebih luas lagi agar menjadi sarana untuk meningkatnya kemampuan, pemahaman, dan profesionalisme prajurit dan satuan kesehatan dalam melaksanakan dukungan kesehatan yang tergabung dalam suatu komando tugas dalam rangka mendukung operasi dan latihan matra laut.
     
"Ini (latihan) juga akan dapat dijadikan masukan kepada pemimpin dan pemerintah bahwa kita masih memerlukan peralatan-peralatan kesehatan yang memadai untuk proses penyelamatan kecelakaan di laut karena Indonesia termasuknegara kepulauan dengan TNI yang selalu berada di garis depan," katanya.
     
Sebelumnya (27/7), Danrindam V/Brawijaya Kolonel Inf Piek Budyakto memaparkan Rencana Garis Besar Latihan Posko I Korem 082/CPYJ kepada Pangdam V/Brawijaya yang diwakili oleh Asops Kasdam V/Brawijaya Kolonel Inf Iman Budiman.
     
Latihan Posko I Korem 082/CPYJ itu merupakan Latihan Taktis tanpa Pasukan dengan tema "Korem 082/CPYJ Melaksanakan Tugas Bantuan kepada Pemerintah Daerah dalam rangka Menanggulangi Bencana Alam di Wilayah". (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015