Probolinggo (Antara Jatim) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M. Hanif Dhakiri mengimbau kepada seluruh Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia menampung pekerja maupun calon pekerja terampil guna mengantisipasi adanya tenaga kerja asing (TKA).

"Untuk mengembangkan jumlah maupun kualitas tenaga kerja lokal, maka BLK harus menampung pekerja maupun calon pekerja yang tidak berdasarkan ijazah sekolah formal baik SMA maupun SMK, namun berdasarkan kompetensi yang dimiliki untuk mengantisipasi adanya tenaga asing," katanya saat saat menghadiri rangkaian pelantikan pengurus Cabang Fatayat Nadhlatul Ulama Kota Probolinggo, Jawa Timur, Senin.

Ia mengatakan menurut data yang diperolehnya, saat ini Indonesia memiliki 276 BLK. Sebanyak 14 BLK di antaranya dikelola pemerintah pusat dan selebihnya oleh pemerintah daerah, namun belum semuanya berjalan efektif, sehingga total alumni pelatihan dari BLK hanya sekitar 80 ribuan orang per tahunnya.

"Angka yang sangat kecil sekali untuk alumni pelatihan dari BLK, sehingga kami menargetkan agar alumni pelatihan BLK menjadi 500 ribu sampai satu juta orang dengan menyiapkan 'road map atau peta jalan untuk mendongkrak jumlah tenaga kerja kompeten lulusan BLK, namun untuk kebutuhan jumlah BLK agar dapat mencapai target masih belum bisa diperkirakan," ujarnya.

Menurut dia, isu terkait serbuan TKA China atau Tiongkok itu tidaklah benar karena masuknya TKA tersebut melalui mekanisme rekrutmen berbasis kompetensi yang sangat ketat, seperti setiap TKA yang bekerja di Indonesia mengikuti prosedur pengurusan izin kerja dan tidak melanggar aturan ketenagakerjaan.(*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015