Malang (Antara Jatim) - Tempat Pembuangan Akhir Supiturang, Kota Malang, tak mampu lagi menampung sampah domestik maupun industri yang terus meningkat atau melebihi kapasitas yang hanya 420 ton per hari.   

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang, Jawa Timur, Erik S Santoso, di Malang Senin mengatakan volume sampah yang mampu ditampung di Tempat Pembuanagan AKhir (TPA) Supiturang sekitar 420 ton per hari, sedangkan volume sampah domestik dan industri di daerah itu rata-rata mencapai 600 ton hingga 700 ton per hari.

"Apalagi pada saat momen Ramadhan volume sampah lebih dari 800 ton per hari dan pada Lebaran meningkat lagi menjadi lebih dari 1.000 ton per hari, sehingga TPA kelebihan daya tampung," ujarnya.

Menurut Erik, peningkatan daya tampung pada saat Ramadhan tersebut karena dipicu adanya pasar takjil yang bertebaran hampir di seluruh wilayah Kota Malang dan puncak peningkatan volume terjadi pada saat Lebaran. Pada saat Lebaran, masyarakat cenderung lebih konsumtif dan banyaknya wisatawan juga menambah volume sampah di kota pendidikan itu.

Peningkatan volume sampah tersebut, lanjutnya, membuat petugas kebersihan di DKP bekerja ekstra keras selama Lebaran. Aktivitas pengangkutan sampah dari tempat pembuangan sementara (TPS) ke TPA Supiturang juga ikut meningkat tajam.

Sedangkan di penanganan di TPA Supiturang juga lebih ekstra lagi karena sampah yang datang ke TPA terus bertambah. "Setelah Lebaran volume sampahnya akan kembali menurun, meski penurunannya tidak sebanding degan peningkatannya. Paling banter hanya 10-20 persen saja," katanya.

Melihat kondisi TPA dan volume sampah yang terus meningkat, kata Erik, DKP akan mengembangan pengelolaan sampah di TPA tersebut. Selain itu juga akan memperluas area pengelolaan sampah di TPA, dari hanya berdaya tampung sekitar 420 ton per hari menjadi lebih luas lagi dengan memanfaatkan lahan TPA yang mencapai 32 hektare.

"Kami ingin mengembangkan sampah menjadi energi listrik dan gas metannya pun juga diolah menjadi bahan bakar yang bisa menggantikan elpiji untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga warga di sekitar TPA. Sebenarnya gas metan di TPA Supiturang ini sudah dimanfaatkan untuk menggantikan elpiji, namun kapasitasnya belum terlalu banyak, kita akan kembangkan lebih besar lagi," katanya.

Pengelohan gas metan TPA Supiturang menjadi pengganti elpiji tersebut, saat ini mampu memenuhi kebutuhan bahan bakar sekitar 350 kepala keluarga (KK) di kawasan TPA Supiturang.(*)

Pewarta: Edang Sukarelawati

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015