Nunukan (Antara) - Kantor Syahbandar dan Otorita Pelabuhan (KSOP) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menilai menurunnya tenaga kerja Indonesia (TKI) yang mudik pada Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah akibat ketatnya pemeriksaan pendatang asing oleh pemerintah Kerajaan Malaysia.

"Sedikit TKI yang mudik Lebaran (Idul Fitri 1436 H) tahun ini (2015) gara-gara ketatnya pemeriksaan Malaysia bagi pendatang asing akhir-akhir ini," Kepala Sub-Seksi Pengamanan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kabupaten Nunukan, Sumardi Manja di Nunukan, Sabtu.

Membandingkan jumlah pemudik lebaran di Kabupaten Nunukan 2014 lalu yang mencapai 20.000 orang, kata dia, pada 2015 ini hanya mencapai 14.000 orang lebih dimana sebagian besar TKI asal Negeri Sabah, Malaysia.

Sumardi Manja juga mengatakan, penumpang yang mudik selama bulan suci Ramadhan 1436 H memang tidak sepadat tahun sebelumnya karena yang meramaikan arus mudik di daerah itu adalah TKI asal negeri jiran itu.

"Sebenarnya yang bikin ramai penumpang yang mudik lebaran hanya TKI saja. Kalau penumpang lokal yang mudik di Kabupaten Nunukan ini jumlahnya tidak begitu banyak," terang Kasubsi Pengamanan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kabupaten Nunukan ini.

Ia mengaku mendapatkan informasi banyak TKI yang hendak pulang kampung menjalankan ibadah puasa sekaligus lebaran bersama keluarganya di kampung halamannya namun ketatnya pemeriksaan terhadap pendatang asing mengakibatkan niat mereka (TKI) diurungkan karena takut tertangkap.
 
Sebagaimana diketahui, sebagian besar TKI yang bekerja di Negeri Sabah merupakan pekerja ilegal atau tidak menggunakan dokumen keimigrasian sehingga setiap pemerintah Malaysia melakukan razia dipastikan tidak berani meninggalkan tempat kerja.

Para TKI di negara itu juga sebenarnya memiliki dokumen keimigrasian (paspor) namun dipegang oleh majikan dan tidak diberikan apabila hendak meninggalkan perusahaan.(*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015