Kediri (Antara Jatim) - Puluhan massa gabungan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan mahasiswa di Kediri, Jawa Timur, unjuk rasa menuntut penyelesaian kasus kejahatan pada anak di daerah ini.

"Kami akan terus kawal, sehingga tidak ada main mata," kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kota Kediri Ebiyantoro di Kediri, Kamis.

Ia mengatakan, kejadian kejahatan pada anak di Kota Kediri sangat memprihatinkan, dimana salah satunya yang terungkap adalah kasus persetubuhan pada anak yang melibatkan pengusaha di Kediri.

Ia meminta, polisi dengan tegas mengusut tuntas kasus yang terjadi pada anak-anak tersebut. Hal itu juga sesuai dengan undang-undang untuk perlindungan anak.

Ia juga meminta, pemerintah kota menyiapkan sarana prasarana untuk anak, salah satunya dengan menyediakan psikolog yang bisa mendampingi anak, saat anak mengalami kejahatan.

"Sarana prasarana itu salah satunya dengan menyediakan psikolog untuk anak, sehingga anak tidak mengalami traumatik berlebihan," katanya.

Menurut dia, kondisi trauma yang berlebihan pada anak sangat berbahaya. Usia mereka juga masih muda, sehingga ke depan kehidupan mereka menjadi lebih baik lagi.

Unjuk rasa itu dilakukan gabungan dari massa LSM serta mahasiswa di Kota Kediri. Aksi itu dilakukan di alun-alun Kota Kediri.

Dalam aksinya, mereka juga orasi bergantian meminta polisi dengan tuntas memproses kasus hukum kejahatan pada anak.

Selain orasi, mereka juga membagikan stiker yang isinya penghentian kasus kekerasan dan kejahatan pada anak. Stiker itu dibagikan ke pengguna jalan di sekitar alun-alun tersebut.

Aksi itu juga mendapatkan kawalan yang ketat dari polisi. Arus lalu lintas di sekitar alun-alun juga sempat padat merayap, saat massa membagikan stiker. Namun, aksi berjalan dengan lancar sampai berakhir. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015