Washingto (Antara/Xinhua-OANA) - Pasukan militer AS dan negara-mitra terus melancarkan serangan udara terhadap pasukan Negara Islam (IS) di Suriah dan Irak selama dua hari belakangan.

Selama operasi tersebut, lima alat peledak rakitan dan satu pabrik yang memproduksi senjata kelompok teror itu di Ramadi, Irak, dihancurkan, kata Departemen Pertahanan AS (DOD) pada Rabu (15/7).

Menurut pernyataan DOD, selama masa itu, pesawat pembom dan tempur melancarkan sebanyak 16 serangan udara di Suriah dan 17 serangan udara di Irak, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis.

Selain pabrik senjata tersebut, serangan udara di Huwayjah, Kirkuk, Mosul, Tal Afar, Fallujah dan Ramadi di Irak juga menghancurkan tujuh satuan taktis IS, lima kendaraan IS, 14 posisi tempur IS, tujuh daerah tempat IS melancarkan serangan, dua bangunan IS, dua senapan mesin berat IS, satu mortir IS dan satu senjata artileri anti-pesawat milik IS.

Sementara itu serangan udara di Wilayah Aleppo, Hasakah, Raqqah, Tal Abyad, Dayr Az Zawr dan Kobani di Suriah menghancurkan 10 satuan taktis IS, 27 daerah IS melancarkan serangan, lima posisi tempur IS, dua pos pemeriksaan IS, dua senjata artileri IS, satu tempat perlindungan bawah tanah IS, dan jalan masuk terowongan IS dan satu peledak rakitan IS, kata pernyataan itu.

Negara koalisi yang melancarkan serangan di Irak meliputi Amerika Serikat, Australia, Belgia, Kanada, Denmark, Prancis, Belanda dan Inggris. Negara koalisi yang melancarkan serangan udara di Suriah terdiri atas Amerikat Serikat, Bahrain, Jordania, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Menurut pernyataan DOD, sejak awal operasi udara pada Agustus lalu, pasukan koalisi telah melancarkan lebih dari 5.200 serangan di Suriah dan Irak terhadap sasaran IS.(*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015