Trenggalek (Antara Jatim) - Intensitas kendaraan pemudik di jalur selatan Jawa Timur, khususnya di Jalan Raya Ponorogo-Trenggalek-Tulungagung terpantau normal meski terjadi peningkatan volume kendaraan pribadi, terutama sepeda motor.
    
"Kondisi arus (lalu lintas) sejauh ini masih terkendali. Belum ada kemacetan yang berpotensi mengganggu arus mudik Lebaran," kata Kasat Lantas Polres Trenggalek, AKP Heru Sujio Budi Santoso di Trenggalek, Rabu.

Arus kerndaraan sejak H-7 hingga H-2 Lebaran kondisi jalan nasional yang menghubungkan daerah itu dengan Kabupaten Tulungagung di sisi timur maupun Kabupaten Ponorogo di sisi barat terlihat ramai lancar.
    
Intensitas kendaraan jenis mobil pribadi dan angkutan umum rata-rata hanya sekitar 25 hingga 30 unit per menit, sementara untuk jenis roda dua bisa mencapai 50-an unit.
    
Kondisi serupa juga terpantau di sejumlah jalur mudik di Tulungagung yang menghubungkan dengan Kabupaten Blitar dan Kediri.   Keramaian arus lalu lintas memang sempat terlihat di pusat kota, namun mayoritas dipengaruhi aktivitas warga yang belanja berbagai kebutuhan/keperluan Lebaran.
    
Sementara untuk arus pemudik pada siang hari , volume kendaraan masih dalam ambang batas normal. "Di beberapa simpul rawan macet, biasanya lonjakan kendaraan terjadi pada H-1 serta H+2 Lebaran. Saat ini masih relatif normal," kata Kanit Laka Polres Tulungagung, Iptu Sukardi.
    
Senada dengan hal itu, Kasi Sarana Angkutan Jalan Ditlantas Polda Jawa Timur, Kompol Endang Supriati mengatakan, jalur selatan Jatim yang menghubungkan perbatasan Jawa Tengah di Wonogiri dengan Kabupaten Ponorogo-Trenggalek-Tulungagung tidak masuk identifikasi potensi kemacetan arus mudik/balik.
    
Menurut dia, jumlah kendaraan di jalur selatan jauh lebih sedikit dibanding jalur tengah dan utara yang terdapat sejumlah spot kemacetan cukup parah.
    
"Itu karena pemudik lebih banyak terkonsentrasi di pantura dan jalur tengah. Jalur selatan relatif normal, hanya jalan raya seputar Batu, Malang dan Pasuruan-Probolinggo yang harus diwaspadai," ujarnya saat dikonfirmasi Antara di Trenggalek.
    
Endang mengatakan, satu-satunya kerawanan yang harus diantisipasi pemudik saat melalui jalur selatan adalah potensi longsor karena medan yang berbukit naik-turun dan diapit tebing atau jurang serta kondisi jalanan yang sempit dan sebagian rusak. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015