Probolinggo (Antara Jatim) - Warga pulau kecil Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur,  melakukan tradisi "Petolekoran" pada hari ke- 27 Ramadhan atau tradisi berbelanja kebutuhan Lebaran ke daratan Kota Probolinggo meskipun cuaca buruk.

"Kebiasaan berbelanja ribuan warga pulau Gili ini dikenal dengan tradisi Petolekoran atau hari ke-27 pada bulan Ramadhan.Di hari ke 27 bulan Ramadhan kalender Hijriyah.  Ribuan warga pulau Gili Ketapang meninggalkan pulau menggunakan sedikitnya 50 perahu penumpang menuju pusat Kota Probolinggo untuk berbelanja kebutuhan Lebaran," kata warga Pulau Gili Ketapang, Farida, Selasa.

Ia mengatakan kebiasaan berbelanja secara serentak menjelang Lebaran warga nelayan ini dikenal dengan tradisi "Petolekoran" yang diambil dari waktu pelaksanaannya yang dilakukan setiap tanggal 27 Ramadhan atau "Petolekor" yang berarti  dua puluh tujuh dalam bahasa Madura.

"Meski sedang berpuasa dan harus menempuh jarak hampir satu jam perjalanan laut, ditambah juga cuaca buruk karena angin kencang, namun kami tetap melaksanakan tradisi leluhur menyambut lebaran nanti untuk membeli pakaian, kue untuk hidangan tamu, perhiasan, maupun alas kaki," katanya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan dari  pelabuhan, ia bersama warga  Gili Ketapang lainnya masih harus menumpang ojek atau becak untuk bisa menuju pusat Kota Probolinggo, bahkan untuk menghemat pengeluaran, para warga ada yang rela berjalan kaki.

"Hampir setiap tahun kami bersama dengan keluarga dan warga lainnya ke Kota Probolinggo dan sudah menjadi kegiatan rutin sejak pagi hingga hingga sore hari, meskipun letak Gili Ketapang ini di wilayah Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, namun jaraknya lebih dekat ke Kota Probolinggo," ujarnya.

Sementara itu, Kasatpolair Polres Probolinggo, AKP Poerlaksono mengatakan pihaknya sudah memantau arus lalu lintas laut sebagai upaya memberikan pengamanan kepada masyarakat Gili Ketapang yang melakukan tradisi "Petolekoran".

"Kami pantau arus lalu lintas laut karena malam ke-27 pada bulan Ramadhan, masyarakat  Gili Ketapang bersiap-siap berbelanja ke Kota Probolinggo. Kami akan memantau jika ombak besar, maka mereka akan mai larang untuk berlayar demi kepetingan keselamatan," katanya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015