Sampang (Antara Jatim) - Tim gabungan yang terdiri dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan, Satpol-PP, Dinas Kesehatan dan Polres Sampang, Madura, Jawa Timur, menemukan sebanyak 51 kardus makanan dan minuman kedaluarsa yang masih dijual pedagang di wilayah itu.

"Temuan ini saat razia makanan dan minuman kedaluarsa yang kami gelar dalam rangka memantau peredaran makanan dan minuman menjelang Lebaran," kata Kasi Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) Pemkab Sampang Slamet Sajuti, Jumat.

Ke-51 kardus makanan dan minuman yang kedaluarsa itu terdiri dari makanan ringan atau snack, kecap, bumbu masakan, dan susu.

Mamin kedaluarsa itu, ditemukan petugas saat melakukan razia di Pasar Srimangunan, Pasar Degedek, dan Pasar Sore Sampang.

Petugas selanjutnya menyita jenis makanan dan minuman yang kedaluarsa itu. Sedangkan pemilik dipanggil petugas untuk dimintai keterangan.

Selain menyita makanan dan minuman kedalurasa, tim gabungan Pemkab Sampang itu juga mengambil sampel beberapa makanan dan minuman yang terlihat menggunakan alat pewarna mencurigakan dan sampel makanan dan minuman yang dijual di toko, akan tetepi tanpa lebel.

Menurut Kasi Farmasi Makanan dan Minuman Dinkes Sampang Yunita Dewi, sampel makanan dan minuman yang menggunakan alat pewarna mencurigakan itu, nantinya akan diuji di laboratorium.

"Jika misalnya diketahui zat pewarna yang digunakan mengandung bahan berbahaya untuk dikonsumsi, yang jelas pedagangnya akan ditindak," katanya menjelaskan.

Menurut Kasi Perlindungan Konsumen Disperindagtam Slamet Sajuti, razia makanan dan minuman oleh tim gabungan Pemkab Sampang ini, akan berlangsung hingga tiga hari kedepan, dengan sasaran 12 titik di 10 Kecamatan dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sampang.

"Kegiatan ini dimaksudkan agar masyarakat benar-benar aman dalam berbelanja, tidak membeli makanan dan minuman kedaluarsa, karena yang jelas, makanan dan minuman yang kedaluarsa itu berpotensi menimbulkan keracunan apabila tetap dikonsumsi masyarakat," pungkasnya. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015