Probolinggo (Antara Jatim) - Polres Probolinggo mengamankan belasan pendukung dari Calon Kepala Desa (Cakades) yang diduga terlibat atas teror bondet atau bom ikan di Desa Jatisari, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo pada Rabu dini hari.

"Mereka merupakan pendukung dua orang calon kades yang main teror dan saling intimidasi. Pelaku yang membawa bondet diketahui bernama Ribut (18) yang akan melempar bondet, namun akhirnya meledak sebelum waktunya dan mengenai tubuhnya sendiri," kata  salah satu perangkat desa Jatisari, Rusnamin, Rabu.

Ia mengatakan, pelaku mengalami luka di dua paha, dada dan kemaluan, sehingga harus mendapat perawatan secara intensif di RSU dr Muhamad Saleh Kota Probolinggo, sedangkan belasan pelaku lainnya diamankan ke Polres Probolinggo.

Pelaku membawa bondet,  tapi karena melihat ada polisi,  pelaku kemudian kabur dan akhirnya bondet tersebut meledak. Pelaku yang bersama dua temannya diamankan petugas Brimob Polda Jatim dan anggota Polres Probolinggo beserta 13 orang lainnya.

"Mereka ini merupakan pendukung dari dua calon kepala desa yang sama-sama saling bermain teror dengan intimidasi hingga melakukan pelemparan bondet ke rumah warga, namun saya tidak mengetahui pasti identitas para pelaku," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Probolinggo mengatakan belasan warga termasuk korban yang terkena bondetnya sendiri itu berusaha meneror warga agar pemilihan kepala desa tidak berjalan lancar dan pihaknya akan mengembangkan kasus tersebut untuk mengantisipasi adanya kejadian yang sama.

"Kronologisnya polisi melakukan patroli di daerah rawan konflik di Desa Jatisari, namun petugas melihat tingkah laku 3 pemuda yang mencurigakan, ketika dipanggil oleh petugas pemuda tersebut lari dan salah satu pemuda tersebut terjatuh, akhirnya bondet yang dibawa meledak, sehingga petugas mengamankan 13 orang pelaku yang diduga kuat komplotan peneror pilkades," katanya.

Menurutnya, pilkades serentak yang ada di 222 desa dari 252 desa di wilayah hukum Polres Probolinggo itu, seharusnya untuk masyarakat sebaiknya tidak mudah terprovokasi oleh pembahasan yang tidak mengandung fakta dari orang lain. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015