Banyuwangi (Antara Jatim) - Gempa tremor Gunung Raung (3.332 mdpl) yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember, Jawa Timur, terus menunjukkan peningkatan hingga Sabtu.
"Data yang terekam di pencatat gempa (seismograf) menunjukkan peningkatan amplitudo dari 23 milimeter pada 29 Juni 2015 saat ditetapkan statusnya siaga menjadi 28 milimeter yang dominan terekam selama enam jam terakhir ini," kata pengamat di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Burhan Alethea, di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.
Menurutnya, peningkatan gempa tremor itu menunjukkan aktivitas magma bertambah besar, namun pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum menghitung berapa jumlah material vulkanik yang dikeluarkan oleh gunung setinggi 3.332 mdpl itu.
"Aktivitas yang meningkat juga ditunjukkan dengan asap solfatara yang berwarna kelabu sedang hingga pekat yang mengarah ke tenggara dengan ketinggian 200-300 meter," tuturnya.
Ia menjelaskan Gunung Raung juga mengalami beberapa kali erupsi dengan skala letusan kecil sejak ditetapkan statusnya menjadi siaga dan hal tersebut dapat terlihat secara visual dari PPGA Raung di Desa Sumberarum.
"Memang sudah terjadi letusan-letusan kecil, sehingga terlihat sinar api di puncak Raung, namun statusnya masih Level III (Siaga) dan belum meningkat ke Level IV (Awas)," paparnya.
Burhan mengatakan ada dua lubang kaldera di puncak Raung dan lubang tersebut terdeteksi dari satelit Lansat 8 milik Indonesia pada 25 Juni 2015, sehingga dua kaldera itu akan melancarkan aliran lava dan mencegah letusan yang lebih besar lagi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015